REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep perumahan yang dibangun dengan memperhatikan lingkungan hijau kini bukanya hanya dimonopoli hunian menengah ke atas. Namun, konsep serupa juga dapat diterapkan pada perumahan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (MBR).
Menurut Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus, saat ini sejumlah pengembang perumahan MBR di beberapa daerah sudah berupaya menerapkan pembangunan yang peduli lingkungan. Hal itu terlihat dari sistem pengelolaan limbah sampah, fasilitas umum hingga penggunaan air tanah yang terkendali. "Konsep green tidak eksklusif bagi hunan mewah saja," kata Maurin.
Pemerintah memberikan penghargaan kepada pengembang yang mengupayakan pembangunan hunian berwawasan lingkungan itu. "Ini suatu yang sangat membanggakan," kata Maurin di sela acara Green Property Award, Rabu (28/9).
Padahal menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI) Eddy Hussy untuk membangun hunian yang berwawasan lingkungan hidup tidaklah mudah. Sebagai contohnya, penggunaan bahan bangunan yang dinilai tidak murah dan hal itu akan mempengaruhi harga properti.
Terlebih dalam situasi ekonomi saat ini yang kurang menguntungkan, faktor tersebut akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun, Pemprov DKI telah mengupayakan pembangunan ke arah tersebut. Saat ini sudah terdapat sekitar 200 gedung perkantoran yang dibangun dengan berwawasan lingkungan hijau.
Itu terlihat dari tata cara pengelolaan limbah, hemat listrik ataupun penggunaan air yang tertata dengan baik. Pola serupa juga sudah dilakukan terlebih dahulu di sejumlah negara maju. Langkah pemrov DKI tersebut diharapkan dapat diikuti pemerintah daerah lainnya dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Ajang Green Property Award keenam kali yang digelar majalah Housing Estate ini juga memberikan penghargaan bagi sejumlah pengembang perumahan MBR atas komitmen mereka membangun perumahan yang memperhatikan lingkungan sekitar.
Meski diakui masih banyak pengembang yang belum sepenuhnya menerapkan konsep tersebut pada proyek mereka. "Tapi kami akan jalan terus dan konsep pemikiran ini diikuti Pemda di beberapa daerah," kata Nirwono Joga, Ketua Dewan Juri Green Property Award.