Ahad 25 Sep 2016 16:34 WIB

Rinjani Menuju Geopark Kelas Dunia

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.    (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang berjuang di Inggris untuk menaikan kelas Geopark Rinjani sebagai Geopark Kelas Dunia. Gubernur NTB TGH Zainul Majdi telah berada di London, Inggris, Jumat (23/9) untuk mengikuti konferensi Unesco Global Geopark Network.

Kepala Biro Humas Pemprov NTB Yusron Hadi menyampaikan, kehadiran Gubernur NTB bersama sejumlah negara lain untuk saling bersaing dalam pengukuhan status Geopark kelas dunia.

Yusron menjelaskan, nantinya, Gubernur Zainul Majdi akan memaparkan dan mempresentasikan kondisi, kekayaan geologi, bentang alam yang ada di Geopark Rinjani kepada tim penilai.

"Presentasi ini merupakan salah satu tahapan, kita berdoa mudah-mudahan dapat dinilai laik dan ditetapkan jadi geopark dunia," ujarnya beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur NTB, Kota Mataram, NTB.

Mengenai peluang, ia optimistis Geopark Rinjani berhasil diakui, jika menilik dua situs sebelumnya seperti Gunung Sewu di Jawa dan Danau Batur di Bali raih penghargaan serupa.

"Kalau kita bandingkan potensi yang dimiliki, dengan sejarah masa lalu Rinjani, tidak kalah dari kedua geopark tersebut," kata dia.

Kendati begitu, apabila sudah diakui sebagai Geopark kelas dunia, Geopark Rinjani tak boleh berpuas diri, dan harus menjaga keberadaan situs ini serta jangan sampai terabaikan. Ia menilai, apabila dianggap tidak dikelola dengan baik, Unesco tak segan-segan menarik status Geopark Rinjani.

Deputi bidang SDM, Iptek, dan Budaya Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan, Geopark atau taman bumi merupakan konsep yang diperkenalkan oleh Unesco sebagai bentuk pelestarian terintegrasi keunikan bentang alam, geologi, keragaman hayati, dan budaya masyarakat.

"Geopark dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal pada area tersebut. Bisa dikatakan geopark dapat menjadi pemicu local economic activation khususnya melalui sektor pariwisata," ucapnya.

Saat ini, ia katakan, Indonesia telah memiliki dua geopark yang berstatus Unesco Global Geopark yakni Batur UNESCO Global Geopark (BUGG) di Bali, dan Gunung Sewu Unesco Global Geopark.

Sedangkan, Rinjani bersama Kaldera Toba, Ciletuh-Pelabuhan Ratu, Merangin masih dalam kategori Geopark nasional. Ada juga beberapa situs yang sedang berbenah untuk menjadi geopark nasional seperti Dieng, Karang Sambung, Maros-Pangkep, Raja Ampat, hingga Wakatobi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement