REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Roy Primanto mengatakan, batik sasambo dapat dicuci dengan menggunakan sabun cair yang biasa digunakan pada kepala manusia. Akan tetapi, sampo yang digunakan bukanlah yang sembarangan.
"Perawatan batik sasambo, bisa pakai sampo salon yang warnanya bening. Sampo yang digunakan ini tanpa disatukan dengan conditioner atau anti ketombe," kata Roy dalam talkshow Indonesia Fashion & Craft 2016, Jumat, (23/9).
Karena keterbatasan lerak, sabun cuci yang biasa digunakan mencuci batik, di NTB. Dia menagtakan sampo kemudian menjadi alternatif lain untuk mencuci sasambo. Selain itu, dalam pencucian sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci, karena bisa merusak pakaian.
NTB ingin turut memperkenalkan batik khasnya yang disebut sasambo. Penamaannya, berasal dari tiga suku besar di NTB, yakni Sasak, Samawa dan Mbojo. Kemudian, batik Sasambo dibentuk pada 17 April 2010. Tema yang ada pada batik ini seputar hasil alam, rumput laut, ikan, dan cokelat maupun gerabah. "Sewaktu batik Sasambo lahir, kemudian diikuti lagu dan ada senamnya juga," ungkap Roy.