REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya menyatakan Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah yang memiliki peluang untuk mengembangkan wisata halal di Tanah Air.
"Ada tiga provinsi di Tanah Air yang berpeluang mengembangkan wisata halal salah satunya Aceh," katanya di sela-sela membuka rapat koordinasi kebudayaan dan pariwisata bertajuk 'Aceh sebagai destinasi wisata halal unggulan', di Banda Aceh, Senin.
Menurut dia potensi yang ada itu harus dimanfaatkan dengan baik oleh provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu, salah satunya dengan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh tamu yang datang ke provinsi itu.
Untuk mengoptimalkan peluang wisata halal tersebut, maka perlu dilakukan sertifikasi halal di semua bidang seperti pelayanan dan akses serta dukungan dari semua pihak.
"Aceh belum masuk sebagai daerah destinasi wisata nasional dan saya yakin dengan adanya program dan progres yang dilakukan saat ini Aceh akan masuk ditambah lagi jika Aceh terpilih World Halal Tourism," katanya.
Ia menambahkan dalam RPJM, Pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dan untuk mengoptimalkan sektor tersebut kementerian lainnya juga ikut serta dalam mendukung.
"Keseriusan setiap daerah dalam membangun sektor pariwisata terlihat dari alokasi anggaran untuk sektor tersebut," katanya.
Arief menambahkan ada beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan seperti menciptakan dan mengembangkan icon serta mempromosikan destiasi wisata unggulan Indonesia dan promosi aktif.
Selanjutnya tersedianya hotel dan restoran halal tersertifikasi dan perbaikan serta peningkatan infrastruktur untuk keperluan wisata halal di antaranya visa, informasi, layanan, daya tarik dan peningkatan kapasitas aksesibilitas.
Ia mengatakan pariwisata membawa kesejahteraan kepada masyarakat dan sektor wisata halal memiliki pangsa pasar yang cukup besar.