REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat selama 21-22 September 2016 akan menggelar Internasional Halal Travel Fair di kota Mataram. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Moh Faozal mengatakan kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari itu akan diikuti buyer dari dalam dan luar negeri.
"Yang sudah pasti hadir ini ada 30 buyer dari mancanegara, seperti Malaysia 20 orang, Singapura tiga orang, India, dan agen yang menjadi mitra bisnis dari Timur Tengah ke destinasi pariwisata Indonesia," katanya.
Selain buyer dari luar negeri kata Faozal, juga akan hadir sebanyak 250 biro perjalanan wisata yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).
"Jadi selain melakukan transaksi, kegiatan ini akan diisi dengan sosialisasi peraturan daerah (Perda) yang baru saja di terbentuk di NTB, yakni Perda Nomor 2 tahun 2016 tentang pariwisata halal," ucapnya.
Menurut Faozal, Internasional Halal Travel Fair (ITF) merupakan yang pertama dilaksanakan NTB. Bahkan, dari kegiatan ini, NTB berharap dapat menggali potensi pariwisata semakin di kenal dan menambah kunjungan wisatawan ke NTB, khususnya wisata muslim dan Timur Tengah.
"Kita ingin dengan branding ini, pariwisata NTB terus terpromosi, sehingga kunjungan wisatawan tidak menurun, tetapi terus meningkat," tegas mantan Kepala Museum NTB ini.
Saat ini, lanjutnya, pertumbuhan pariwisata NTB terus menguat, bahkan terus bertambah. Terlebih lagi, kata Faozal, pihaknya tengah menggarap pasar-pasar yang ada di Malaysia dan Singapura. Mengingat kedua negara itu merupakan pintu masuk kedatangan wisatawan mancanegara, apalagi dari Timur Tengah.
"Kenapa Malaysia kita ingin terus dorong, karena mereka merupakan pemain besar di midle ice, kita harap melalui Malaysia mereka masuk ke NTB dari maskapainya. Begitu juga dengan Singapura yang telah memiliki penerbangan langsung ke Lombok, sehingga konektivitas maskapai penerbangan bisa tetap terjalin," jelasnya.