Rabu 14 Sep 2016 09:01 WIB

Narsis Atau Kurang Pede? Ketahui dari Status Medsos Anda

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Foto atau status yang di akun media sosial bisa memberi banyak arti tentang kepribadian seseorang.
Foto: pexels
Foto atau status yang di akun media sosial bisa memberi banyak arti tentang kepribadian seseorang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Status di media sosial menjadi media baru untuk melihat kepribadian seseorang tanpa orang tersebut sadar telah mempertontonkannya. Sifat narsis atau kurang percaya diri akan sangat dapat terlihat dari hal-hal yang dibagikan setiap waktu.

Mungkin Anda tidak asing melihat status seseorang yang begitu terobsesi membagikan aktivitas kebugaran. Setiap waktu dia memajang foto sedang berlari, berlatih ke pusat kebugaran, hingga membuat status sudah berapa lama melakukan olahraga.

Di samping itu pula,  banyak orang juga yang sering membagikan momen-momen kebersamaan dengan pasangan. Mulai dari kencan pertama, foto makanan, tiket menonton, sampai kemesraan yang diabadikan melalui foto.

(baca: Anjing Lucu Justin Bieber Dibuatkan Akun Instagram)

Ternyata dua kebiasaan yang sudah dibicarakan tadi dapat menunjukkan kepribadian seseorang. Sebuah penelitian baru dari University Brunel di London mengungkapkan, jika seseorang yang selalu membagikan tentang latihan, olahraga, diet, dan perstasi kebugaran lainnya cenderung merupakan sosok narsis. Sementara itu, individu yang senang mengunggah tentang hubungan romantis bersama pasangan memiliki kecenderungan menderita rendah diri, dikutip dari Lifehack, Rabu (14/9).

Sikap kedua orang tersebut merupakan cara mereka mencari sebuah perhatian. Mereka berharap mendapatkan pengakuan orang lain melalui komentar di status media sosial.

"Meskipun hasil kami menunjukkan bahwa orang yang narsisis terbayar karena mereka menerima lebih banyak tanggapan menyukai dan komentar ketika memperbarui status, bisa jadi teman-teman Facebook mereka dengan sopan menawarkan dukungan sementara diam-diam tidak menyukai tampilan egois seperti itu," kata dosen Psikologi Dr Tara Marshall.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement