Ahad 11 Sep 2016 09:21 WIB

Cermati Ini Sebelum Pilih Investasi Emas

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Logam Mulia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Logam Mulia

REPUBLIKA.CO.ID, Emas telah menjadi pilihan investasi terpopuler selama berabad-abad. Harga yang melonjak 26 persen selama 12 bulan terakhir membuat emas memiliki tempat khusus di hati investor.

Layanan investasi emas BullionVault menyebutkan, total pengembalian dari logam mulia itu mencapai 465 persen selama 16 tahun belakangan. Angka itu jauh di atas total 165 persen pengembalian investasi rumah dan 96 persen investasi saham.

"Dengan geliat pasar saham yang bergejolak dan terjunnya suku bunga sejak pergantian milenium, sejauh ini emas telah menjadi aset dengan kinerja terbaik," kata Adrian Ash, Kepala Peneliti BullionVault.

Keuntungan berlipat itu mungkin menggoda, namun belum tentu menjamin kinerja memesona emas dari waktu ke waktu. Ash mencontohkan, harga emas pernah turun 25 persen pada tahun 2013.

Kelemahan lain adalah bahwa investasi emas tidak menambah pendapatan atau dividen. Anda juga harus memperhitungkan biaya tambahan saat pembelian, biaya penyimpanan, dan langkah pengamanan seperti asuransi.

Sejumlah pelaku investasi merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan pertambangan emas. Apapun bentuknya, tidak disarankan menginvestasikan lebih dari lima atau 10 persen kekayaan luang Anda.

"Hal ini untuk menghindari overexposure jika terjadi kasus harga menurun tajam," kata Darius McDermott, Managing Director pada perusahaan platform dana Chelsea Financial Services, dilansir dari Express UK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement