REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cristian Sugiono kini tengah sibuk berbisnis portal media. Dia bahkan ingin lebih dikenal sebagai pewirausaha bukan sebagai pemain sinetron atau film. Sebab menurutnya dua hal ini berbeda, baik dari sisi finansial dan lainnya.
“Saya lebih enjoy dalam bisnis, kalau sebagai aktor penghasilan jangka cepatnya tinggi, tapi janga panjang enggak pernah tahu, tapi kalau kita berwirausaha, berbisnis, buka usaha kita kan pikirnya panjang ketika pensiun kita sudah punya usaha besar, kita pikirnya ke arah situ,” ujarnya kepada wartawan usai peluncuran minuman isotonik, ISOPLUS.
Dalam berbisnis tentu ada suka dan dukanya. Namun ia sangat bersyukur bisa berbisnis di bidang yang ia suka, bisa menjalankan sesuatu yang ia suka, sesuai hati. Sementara tantangannya buat Tian adalah sebagai pemain film ia bekerja dalam sebuah rumah produksi, syuting, dapat gaji kelar. Mau hasilnya jelek, mau laku atau tidak itu urusan rumah produksi. Sedangkan sebagai pebisnis, semua hal ada yang beban pundaknya. Bergantung pada kerja keras dan pemikiran Tian.
“Jadi ya bedanya kita enggak bisa berjalan pekerjaan kita selesai, pekerjaan karyawan selesai enggak? Ketika semua sudah selesai, ini sesuai enggak dengan target perusahaan, mendapatkan profit yang sesuai? Jadi memang sangat banyak sekali hal di luar tanggung jawab kita yang harus dihadapi,” tambahnya.
Agar bisnisnya langgeng, Tian juga harus terus memperbarui diri, lihat kiri kanan sedang melakukan apa. Tian juga terkadang butuh waktu untuk sendiri, untuk menelurkan ide-ide baru. “Dari situ bisa pikiran lebih fresh dan inspirasi dari luar bisa main musik, baca buku nanti keluar sendiri,” tambahnya.