Sabtu 03 Sep 2016 06:24 WIB

4 Label Fashion Lokal Ikuti Pameran di Moskow

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Koleksi Alleira Batik, salah satu labedl yang ikut di ajang Collection Première Moscow
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Koleksi Alleira Batik, salah satu labedl yang ikut di ajang Collection Première Moscow

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk fashion Indonesia telah dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional. Untuk itu, Kementerian Perindustrian gencar mempromosikan potensi produk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ini ke tujuan utama pasar ekspor seperti negara-negara Eropa.

“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi beberapa desainer terbaik Indonesia untuk mengikuti pameran fashion tingkat internasional seperti Collection Première Moscow (CPM),” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, Jumat (2/9).

Empat label lokal yang turut berpartisipasi pada Pameran CPM 2016, yakni Itang Yunasz Ready to Wear, Ardistia New York, Alleira Batik, dan Warnatasku akan mengikuti pameran pada 31 Agustus sampai 3 September 2016.

Sigit menjelaskan, program promosi tersebut merupakan inisiasi dari Kemenperin bersama Badan Ekonomi Kreatif, Garuda Indonesia Airlines, dan Kementerian Perdagangan. Diharapkan pameran ini akan menjadi lokomotif bagi produk industri TPT Indonesia agar dapat go international dengan lebih ekspansif.

Apalagi produk fashion Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Menurut dia, daya kreativitas dari generasi muda terus tumbuh. Terbukti dari karya mereka yang membanjiri pasar fashion, baik secara daring maupun di bazar-bazar label indie.

Oleh karena itu, dalam upaya memperluas pasar ekspor, diperlukan upaya membangun posisi strategis sehingga pihak luar dapat melihat dan mengenal keunggulan dan kekhasan dari produk industri TPT Indonesia. “Misalnya, promosi yang masif terkait potensi dan kreativitas, termasuk keunikan ragam kain yang kita miliki serta kolaborasinya dengan dunia fashion sehingga menjadi busana ready to wear yang unik, yang kami sebut fashion craft," ungkap Sigit.

Sigit mengharapkan, lima sampai sepuluh tahun ke depan, industri TPT Indonesia sudah siap menyambut para pembeli dari luar negeri yang hadir pada pameran internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Sehingga target Indonesia menjadi pusat industri fashion Muslim dan fashion Asia pada 2020 dan 2025 dapat tercapai.

“Dengan mengikuti pameran CPM ini, diharapkan nantinya para buyers tidak ragu lagi untuk melakukan buying trip ke negara kita dengan menghadiri acara-acara fashion yang kita gelar,” ujarnya.

Beberapa kegiatan fashion dalam negeri yang telah dikenal, di antaranya Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, serta Jakarta Fashion and Food Festival.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement