REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Murid-murid SMK Banat Kudus jurusan tata busana akan tampil di panggung mode di Hong Kong. Bermodalkan rancangan mereka yang diberi label Zelmira, busana Muslim dengan tema Revive dibawa ke ajang ajang CentreStage-Asia di Hong Kong.
Adalah Risa Maharani, Nafida Royyana, Rania, dan Nia Faradiska, empat siswi yang terpilih melalui proses seleksi untuk menampilkan desain busana terbaiknya di panggung utama CentreStage 7-10 September mendatang. Busana Muslim Zelmira mengusung gaya santun modern yang dipadukan dengan kain batik serta bordir.
Tema pada koleksi ini terinspirasi dari Menara Kudus yang bersejarah dan Gerbang Kudus Kota Kretek. Revive sendiri mengandung harapan untuk menghidupkan kembai kekayaan budaya lokal Kudus yang tercermin pada kedua bangunan tersebut.
“Kami akan membawa koleksi batik Kudus untuk ajang CentreStage-Asia’s Premiere Fashion pada tanggal 7-10 September 2016 di Hong Kong. Konsepnya lebih modest wear, urban dan stylish dan terinspirasi dari kekayaan lokal Kudus,” ujar Nia Faradiska di Jakarta Pusat, Kamis (1/9).
Ia menambahkab, tidak ada kesulitan saat dimentori para desainer profesional dari Indonesia Fashion Chamber. Namun dalam menentukan harga yang akan dipasarkan di Hong Kong para murid sempat kesulitan. Pasalnya mereka menargetkan pasar usia 17 hingga 25 tahun, dengan menjual pakaian dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Langkah murid SMK Banat Kudus menuju panggung mode dunia itu merupakan kerja sama program Bakti Pendidikan Djarum Foundation. Sepanjang proses kreatif para murid didampingi oleh desainer dari Indonesia Fashion Chamber (IFC). Proyek yang juga digawangi oleh Badan Ekonomi Kreatif ini diharapkan bisa membentuk desainer muda sekaligus pebisnis andal Tanah Air.