Kamis 01 Sep 2016 20:23 WIB

Tenun NTT Ikut Berkiprah di New York Fashion Week

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah perancang busana akan menampilkan karya berbahan tenun NTT di New York Fashion Week di Amerika 8-10 September 2016
Foto: Desy Susilawati/Republika
Sejumlah perancang busana akan menampilkan karya berbahan tenun NTT di New York Fashion Week di Amerika 8-10 September 2016

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Galery of Indonesia ingin membawa kebudayaan Indonesia ke dunia internasional. Hal ini diprakarsai oleh Founder Gallery of Indonesia, seorang diaspora Indonesia di Amerika, Mey Hasibuan.

Ia menjelaskan misi dan visi mereka adalah menjembatani Indonesia dan Amerika, mendorong perekonomian usaha kecil dan menengah dengan mempromosikan dan memasarkan produk, seni dan budaya Indonesia. Termasuk juga talenta-talentanya. Mereka juga mengusung misi yang mendorong pemberdayaan perempuan, melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia dan produk-produk ramah lingkungan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Gallery of Indonesia dalam waktu dekat adalah mengikuti FTL Moda New York Fashion Week, di New York Amerika Serikat. Acara ini akan berlangsung berlangsung mulai 8 hingga 10 September 2016 mendatang.

Untuk New York Fashion Week, kali ini Gallery of Indonesia membawa yang otentik dari Indonesia, yakni kain tenun NTT (lkat weaving from East Nusa Tenggara). Mereka menggandeng Yurita Puji A, desainer muda berbakat yang telah menekuni dan mengolah kain tenun NTT dalam desain-desain simpel namun tetap menjaga keutuhan kain yang sarat makna tersebut.

"Dengan membuat koleksi simpel dan dapat digunakan sehari-hari membuat kain-kain tenun NTT ini dapat digunakan banyak orang," ujarnya dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (1/9).

Pemilik butik Levico, Julie Laiskodat, yang berkolaborasi dalam pengadaan kain tenun menambahkan, yang diperlukan adalah niat yang baik, usaha dan kerja keras untuk mengenalkan dan memasarkan kain-kain tradisional Indonesia ke pasar global. "Saya yakin kita pasti akan berhasil," ujarnya.

(Baca Juga: Tenun NTT tak Lagi Hanya Pajangan atau Jadi Taplak Meja)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement