REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyamuk merupakan salah satu hewan dengan penyebab kematian tertinggi di dunia. Tak heran, bila dunia semakin waspada terhadap berbagai penyakit bahaya yang disebabkan nyamuk.
Malaria, virus zika, demam berdarah menjadi segelintir penyakit yang patut diwaspadai akibat nyamuk. Urban Entimology dari University of Florida, Profesor Koehler mengamini, nyamuk menyebabkan penyakit menular yang sangat banyak. Tak kurang dari 75 ribu jiwa setiap tahunnya, kata dia, orang meninggal akibat penyakit menular dari nyamuk.
Untuk melindungi keluarga dari bahaya gigitan nyamuk, mayoritas orang melakukan mulai pencegahan mulai dari menggunakan semprotan pestisida, raket listrik dan lainnya. Sayangnya, produk-produk seperti ini tak lepas dari bahan kimia ataupun kemungkinan bahaya setrum, terutama bagi anak-anak. Hal ini bisa saja membuat frustasi mengusir nyamuk dari ruangan.
Belakangan ditemukan sebuah inovasi terbaru, yakni UV LED yang diklaim memiliki kemampuan empat kali lipat lebih ampuh dibandingkan dengan teknologi lampu merkuri yang sudah ada saat ini. Hal itu turut diungkapkan Prof Dr. Dong-Kyu Lee, Rabu (24/8), dari University of Kosin bahwa menggunakan perangkap nyamuk UV LED yang dilengkapi dengan teknologi violeds, seperti produksi dari Seoul Viosys, misalnya, terbukti dapat menangkap nyamuk lebih banyak, ramah lingkungan, dan juga aman bagi kesehatan karena tanpa kandungan bahan kimia.
Seoul Viosys memperkenalkan Mosclean yang dirancang dengan teknologi violeds menggunakan LED tanpa bohlam "cahaya hitam" UV tradisional kerap digunakan sejumlah produk di pasaran. Mosclean bisa menjadi perangkat pembasmi nyamuk yang aman, ramah lingkungan, dan hemat biaya. Nyamuk yang ditangkap oleh alat ini masuk ke dalam kipas bergerak dan nyamuk akan mati secara otomatis karena dehidrasi.
"Kami berharap alat yang telah diakui secara global ini dapat memberikan manfaat untuk seluruh keluarga di Indonesia untuk mengurangi kasus penyakit yang diaebabkan nyamuk," kata Kang Tae Young, perwakilan dari Seoul Viosya.