REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Investor Study 2016 Indonesia Customers yang dilakukan Schroders terhadap 200 investor Indonesia menemukan bahwa masyarakat Indonesia yang melakukan investasi mengharapkan return atau tingkat imbal hasil lebih tinggi dari negara Asia lainnya bahkan negara-negara di Eropa.
Direktur Utama Schroders Indonesia, Michael Tjoajadi, menjelaskan studi ini meneliti 20 ribu investor antara 30 Maret dan 25 April di 28 negara di seluruh dunia, termasuk Australia, Brazil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Inggris dan Amerika.
Studi ini telah merumuskan harapan-harapan yang dimiliki oleh para investor di Indonesia, yaitu yang tertinggi dibanding Asia dan secara global. Studi menemukan bahwa harapan para investor Indonesia terhadap imbal hasil adalah lebih tinggi secara signifikan. Secara global rata-rata penghasilan yang diharapkan adalah sebesar 9 persen (9,1 persen) namun dengan tingkat suku bunga dari banyak negara yang saat ini berada pada titik terendahnya sepanjang sejarah yang terjadi pada banyak negara, banyak investor yang tampaknya akan kecewa.
“Harapan investor Asia adalah sedikit lebih tinggi dari global dengan rata-rata harapan tingkat imbal hasil sebesar 10 persen (9,7 persen), tetapi masih lebih rendah dari rata-rata harapan tingkat imbal hasil sebesar 12,0 persen yang dimiliki para investor dari Indonesia. Indonesia ini merupakan negara kedua yang berharap return tinggi setelah Rusia,” ujarnya dalam acara Media Briefing Understanding Investment Trend 2016, di Jakarta, Kamis (18/8).
Ia menjelaskan 52 persen investor global mengaku sudah senang mendapatkan return di bawah 10 persen. Sedangkan 32 persennya berharap return 10 sampai 14 persen. Dan 16 persennya masih mencari return di atas 15 persen. Namun untuk ukuran global menurutnya ini sulit.
Sementara di Asia, 44 persen investor senang dengan return kurang dari 10 persen. Dan 38 persennya berharap return 10 sampai 14 persen. Sedangkan 17 persennya berharap return minimun 15 persen, maksimum 20 persen.
Sedangkan di Indonesia dengan harapan return 12 persen, 27 persennya senang mempunyai return kurang dari 10 persen, 35 persennya berharap return minimun 15 persen, maksimum 20 persen dan 38 persen investor berharap return 10 sampai 14 persen.