REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pepatah mengatakan tak ada yang pasti dalam hidup kecuali kematian. Kematian menjadi hal pasti akan tiba namun tak bisa ditebak kedatangannya. Namun, faktanya, beberapa orang sepanjang sejarah justru bisa menebak kematiannya sendiri.
Kebetulan? Mungkin saja, tapi tetap kejadian itu menimbulkan keanehan. Berikut ini adalah enam orang yang memprediksi sendiri kematiannya seperti dikutip dari The Malay Mail Online.
Arnold Schoenberg
Schoenberg adalah pelukis dan komposer berbakat. Ia juga seorang pengidap triskaidekaphobia atau ketakutan pada angka 13.
Ia lahir pada 13 September 1874 dan menghabiskan hidupnya untuk menghindari angka itu. Ia takut menghadapi ulang tahun jika angka dari usia barunya ditambahkan berjumlah 13.
Ketika menulis opera Moses und Aron, ia dengan sengaja salah mengeja Aaron untuk menghindari jumlah huruf menjadi 13. Pada Jumat, 13 Juli 1951 ketika ia berusia 76 tahun (7+6=13), Schoenberg merasa sakit dan takut akan kedatangan musibah. Ia pun memilih untuk tetap di kasur sepanjang hari.
Pada pukul 23.45, istrinya mendapat telepon dari dokter dan mengetahui Schoenberg sudah meninggal dunia.
Mark Twain
Mark Twain dikenal lewat kata-katanya. Namun, Twain juga bisa disebut seorang peramal. Pada 1909, ia mencatat komet Halley terakhir terlihat dari bumi pada tahun yang sama ketika ia dilahirkan yakni 1835. Twain mengaku, komet Halley akan datang lagi tahun depan dan ia akan ikut pergi bersamanya. "Akan menjadi kekecewaan besar dalam hidup saya jika saya tidak ikut pergi dengan komet Halley," ujar Twain.
Pada 20 April 1910, komet Hallet menampakkan diri dan sehari kemudian Mark Twain meninggal dunia. Ia meninggal karena serangan jantung.