REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono meninjau pelaksanaan syuting film Garuda 23. Film yang menceritakan kiprah Pasukan Garuda 23 di Lebanon dalam misi perdamaian dunia memulai syuting perdana, Jumat (29/7).
"Kita baru saja melihat syuting film untuk bersama-sama kita ketahui bahwa sejak 1957, TNI sudah melaksanakan tugas-tugas di bawah naungan PBB. Di dalam peperangan beberapa negara, kehadiran TNI untuk mewujudkan perdamaian berdasarkan kemanusiaan dan keadilan," kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai meninjau lokasi syuting film itu di Bandara Halim Perdana Halim Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (29/7).
Film Garuda 23: I Leave My Heart in Lebanon (Saya tinggalkan hati saya di Libanon) menceritakan kisah nyata prajurit TNI saat melaksanakan tugas di Lebanon sebagai perwakilan dari Negara Kesatuan RI dalam melakukan diplomasi militer.
Film itu antara lain menceritakan mengenai seorang perwira yang melaksanakan tugas mulai persiapan dan bagaimana perpisahan dengan keluarganya.
Ada pula percintaan prajurit TNI lajang di Lebanon namun diwujudkan dalam pernikahan karena aturan perbedaan dengan tradisi dan sebagainya. Kisah lain mengenai seorang perwira yang berani ikut membebaskan rekan-rekannya dari tentara Spanyol yang ditahan, kemudian bisa dibebaskan. "Ini true story (kisah nyata)," kata Panglima TNI.
Di lokasi syuting, Jenderal Gatot melihat-lihat proses syuting yang diikuti oleh beberapa prajurit TNI. Dia bahkan ikut mengoperasikan clapperboard atau papan penanda adegan film sebagai tanda dimulainya syuting.
Jenderal Gatot smpat berbincang dan berfoto dengan para pemain film antara lain Rio Dewanto, Revalina S Temat, Yama Carlos, dan Boris Bokir. Acara dilanjutkan dengan syukuran dan makan bersama para kru film di lokasi.