Selasa 26 Jul 2016 06:34 WIB

Ayahnya Mencela, Tapi Lini Busana Ivanka Trump Diproduksi di Cina

Rep: MGROL 68/ Red: Indira Rezkisari
Ivanka Trump mengenakan busana dari lininya sendiri.
Foto: Reuters
Ivanka Trump mengenakan busana dari lininya sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah Melania Trump yang menjadi sorotan baru-baru ini karena gaun cantik yang dikenakannya dalam pidato Konvensi Nasional Partai Republik, kini giliran gaun dan gaya Ivanka Trump yang menjadi sorotan.

Pengusaha muda ini mengenakan gaun minimalis berwarna merah muda. Harga gaun itu sekitar Rp 1,8 juta atau sekitar 139 dolar AS dan terjual habis di department store Nordstrom. Gaun yang dikenakan merupakan koleksi dari lini fashion Ivanka dan dijual eksklusif di toko Macy di New York.

Dilansir dari Independent, lebih dari 25 busana dari lini Ivanka yang tersedia di toko Macy, New York, tidak satu pun diproduksi di Amerika Serikat. Kebanyakan justru diproduksi di Cina dan Vietnam. Seorang asisten penjualan juga menegaskan bahwa tidak ada barang dalam koleksi yang dibuat di Amerika.

Sementara pada pekan lalu, dia mempromosikan lini fashion dan kecantikan terbarunya yang meliputi pakaian, aksesori, sepatu dan parfum. Wanita berambut pirang ini mulai mengembangkan produknya sejak tahun 2007.

Dalam kampanyenya, Donald Trump juga tidak mengatakan apakah dia menyetujui keputusan putrinya untuk memproduksi pakaian di luar negeri atau tidak, namun produk suvenir kampanye resmi Trump pada awal tahun ini diproduksi di Amerika Serikat sedangkan pakaian seperti jas dan dasi dibuat di Cina dan Bangladesh.

Profesor Investasi dan Perdagangan di Harvard, Robert Lawrence, mengatakan pada awal tahun ini, dia telah memeriksa total produk Ivanka Trump sebanyak 838 yang diiklankan di situs Trump.Com. Dari jumlah itu, 628 diimpor dan 354 dibuat dibuat di Cina. Produk ayahnya juga diproduksi di luar negeri.

"Trump mencela perusahaan Amerika, seperti Apple, Ford, Carrier dan Kraft yang menggunakan merek mereka untuk menjual barangnya di Amerika, tetapi memproduksinya di negara lain. Namun, bisnisnya sendiri melakukan hal yang sama," jelas Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement