Rabu 20 Jul 2016 06:50 WIB

Usai Dipakai Pidato, Baju Melania Trump Ludes

Melania Trump, istri Donald Trump, saat bicara dalam rangka kampanye suaminya sebagai calon Presiden AS.
Foto: Reuters
Melania Trump, istri Donald Trump, saat bicara dalam rangka kampanye suaminya sebagai calon Presiden AS.

REPUBLIKA.CO.ID, Istri kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Melania Trump, tadi malam berpidato dalam malam pertama Konvensi Nasional Republikan di Cleveland, menandai penampilan pertama calon Ibu Negara itu bersuara dalam pemilihan.

Selain cara penyampaian pidatonya yang memukau, Melania Trump (46) juga disebut tampil modis. Melania tampil mengenakan gaun katun sutera berwarna putih Roksanda "Margot" dengan lengan mirip lonceng, yang dipadukan dengan sepatu berhak tinggi, Christian Louboutin.

Meski banyak orang yang mengira istri Donald Trump pasti dibantu oleh seorang pengarah gaya untuk malam besarnya itu, seorang juru bicara untuk Melania mengatakan pada E! News dia tak punya pengarah gaya. "Dia memang punya cita rasa fashion yang tinggi. Dia suka dengan baju itu dan membelinya."

Harga baju yang dikenakan Melania di situs pengecer adalah seharga 2.190 dolar AS dan juga tersedia dalam warna hitam. Baju itu sudah ludes terjual.

Selain menyanjung suaminya, istri Donald Trump yang dulunya model kelahiran Slovania juga membahas soal pendidikannya dan nilai-nilai yang dia harap akan dia  kembangkan sebagai FLOTUS.

"Sejak masih kecil, kedua orang tua saya menekankan nilai-nilai bahwa Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang Anda mau, kata-kata Anda adalah ikatan dan Anda melakukan apa yang Anda katakan dan menepati janji-janji Anda, Anda memperlakukan orang dengan hormat," katanya dalam pidato.

"Mereka mengajarkan dan menunjukkan pada saya nilai-nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Itulah pelajaran yang saya teruskan pada anak kami, dan kami perlu meneruskan pelajaran-pelajaran itu pada banyak generasi selanjutnya."

"Suami saya menawarkan arahan baru, menyambut perubahan, kemakmuran dan kerja sama yang lebih besar antar-orang dan antar-bangsa. Donald berniat mewakili semua orang, bukan hanya beberapa orang. Itu termasuk Kristen, Yahudi dan Muslim, termasuk Hispanik, Afrika Amerika dan Asia, orang miskin dan kelas menengah."

"Sepanjang kariernya, Donald sukses bekerja dengan berbagai orang dengan berbagai keyakinan dari berbagai bangsa. Tak seperti orang lain, saya sudah melihat bakat, energi, keuletan, pikiran yang cemerlang dan kebaikan hati yang diberikan Tuhan pada Donald Trump," katanya, dikutip dari Antaranews.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement