REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dian Sastrowardoyo berperan sebagai RA Kartini ternyata tidak main-main. Mulai dari membaca literatur hingga belajar bahasa baru dilakoninya.
Dian mengaku gerogi dan berdebar memerankan karakter ini. Hanya saja dia mencoba tidak berfokus pada ketakutannya, tapi mencoba mendalami karakter dari upaya yang sudah dilakukan.
Terlibat dalam penggarapan film Kartini arahan sutradara Hanung Bramantyo membuat Dian ingin memberikan peran yang terbaik. Terlebih lagi sosok yang diperankan merupakan karakter yang memang menginspirasinya sejak lama.
Untuk menunjang perannya, pemeran Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta ini mempelajari bahasa baru. Mulai dari bahasa Jawa halus hingga adat istiadatnya. Bahkan Dian pun harus bahasa Belanda yang diakuinya sangat membuat pusing dan mabok.
"Dan ada 64 ayat Bahasa Belanda, mulai dari belajar ngomongnya dan menghafal terjemah," kata perempuan berusia 34 tahun ini.
Di lain kesempatan, tidak lupa Dian menyempatkan diri berkunjung ke tempat-tempat bersejarah bagi hidup Kartini. Mulai dari makan Kartini di Rembang, ke kamar pingit, termasuk ke rumah di Rembang yang sudah dijadikan museum, di mana Kartini melahirkan dan menghembuskan nafas terakhirnya.