REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis senior Christine Hakim mengaku memiliki tantangan besar saat memerankan karakter ibu Raden Ayu Kartini, Ngasirah. Karakter tersebut dinilai kompleks sehingga butuh riset dan pendalaman karakter mendalam.

Ngasirah merupakan sosok perempuan yang terlahir dari kalangan pesantren dan pada zamannya itu sudah bisa berangkat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Sehingga kedudukan sosialnya dapat dikatakan berada di tengah-tengah, tidak berada di bawah atau pun tinggi seperti Raden Ayu.

"Dia dinikahi Sosroningrat ketika masih sebagai Wedana, kemudian menjadi Bupati Jepara, dan dalam status sosial dan kedudukan menjadi pembantu," kata pemeran film Eat, Pray, Love ini.

Saat kedudukan suaminya meningkat, maka kedudukan dia menjadi lebih rendah dari anak-anaknya sendiri, termasuk Kartini. Sehingga saat harus memainkan karakter tersebut, Christine merasa cukup membutuhkan dukungan dari riset yang kuat.

Pemeran Pendekar Tongkat Emas ini pun mengaku cukup kesulitan melakukan pendalaman karakter. Kompleksnya karakter Ngasirah memang menjadi tantangan yang berarti untuk dipelajari.

Film Kartini produksi Legacy Pictures dan Screenplay Film akan diarahkan oleh Hanung Bramantyo dan diproduseri Robert Ronny. Di samping Christine, pemain lain yang ikut terlibat adalah Dian Sastrowardo, Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Deddy Sutomo, Acha Septriasa, Ayushita Nugroho, Denny Sumargo, Djenar Maesa Ayu, Dwi Sasono, dan Nova Eliza.

Ikuti Whatsapp Channel Republika