REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki berbagai peluang untuk mewujudkan pariwisata halal. Menurut Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia Kementerian Pariwisata Riyanto Sofyan, Indonesia mempunyai tiga hal terkait peluang dan tantangan dalam mengembangkan pariwisata halal.
Peluang tersebut adalah daya tarik pariwisata yang beragam dan sudah berkembang. Selain itu, Muslim friendly amenities seperti hotel, restoran dan lain-lain juga sudah mulai berkembang. Saat ini kerja sama dengan organisasi multinasional untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata halal relatif mudah dilaksanakan.
“Hal itu karena sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar produk-produk dan jasa wisata halal yang sangat besar,” ujar Riyanto.
Namun, Riyanto menambahkan, Indonesia menghadapi tiga tantangan dalam pengembangan pariwisata halal. Tantangan tersebut adalah rendahnya branding dan promosi Indonesia sebagai Muslim friendly destination, kurangnya sertifikasi untuk Muslim friendly amenities serta aksesibilitas dari dan menuju kota-kota besar mancanegara yang masih perlu ditingkatkan.
“Karena itu, perlu strategi percepatan untuk meningkatkan pariwisata halal Indonesia,” kata Riyanto.
Terkait pengembangan destinasi, kata Riyanto, hal yang perlu dilakukan adalah peningkatan infrastruktur pariwisata halal, dan pengembangan atraksi dan amenitas pariwisata halal kelas dunia.