REPUBLIKA.CO.ID, Pendidikan menjadi wadah terbesar bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman. Tidak sedikit orang memilih untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang tertinggi. Lalu, apakah menuntut ilmu masih diperbolehkan bagi orang di usia 60 tahun ke atas?
Kebanyakan orang dengan usia di atas 60 tahun memilih untuk menghabiskan waktu di rumah bersama anak dan cucunya. Tetapi hal ini berbeda dengan seorang kakek di Nepal bernama Durga Kami. Mungkin ia adalah satu-satunya murid di sebuah sekolah di Nepal yang memiliki janggut putih tebal.
Dengan bantuan tongkatnya, ia menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk sampai di sekolah dan belajar layaknya murid sekolahan. Di usianya yang ke 68, Kami ingin menyelesaikan studi sebagai seorang pelajar untuk mencapai keinginannya menjadi seorang guru. Hal ini dilakukannya demi mencegah kemiskinan.
Ayah dari enam orang anak sekaligus kakek dari delapan cucu ini menghabiskan waktu dengan pergi ke sekolah selama enam hari dalam seminggu. Ini dilakukannya untuk menyelesaikan studinya sekaligus melarikan diri dari kesepian yang dirasakannya di rumah sepeninggal istrinya. "Untuk melupakan kesedihan, saya pergi ke sekolah," kata Kami seperti dilansir Reuter.
Kami menempuh pendidikan bersama anak-anak usia 14 dan 15 tahun. Shree Kala Bhairab, guru DR Koirala mengundang Kami ke sekolahnya. Ia juga menyediakan kakek tersebut perlengkapan sekolah dan seragam sekolah termasuk celana panjang abu-abu, dasi biru bergaris dan kemeja putih.
"Ini adalah pengalaman pertama saya mengajar orang yang berusia lebih tua seperti usia ayahku," kata guru di Koirala.
Saya merasa sangat senang dan bangga, 20 orang anak di kelasnya menjuluki Kami sebagai Baa yang berarti ayah. Meskipun usianya sudah sangat tua, namun ia masih sanggup bergabung dalam semua kegiatan sekolah. Termasuk voli di halaman sekolah.
"Saya dulu berpikir mengapa ada orang tua yang datang ke sekolah untuk belajar bersama kami. Tetapi seiring waktu berlalu, saya menikmati kehadirannya," kata Sagar Thapa, salah satu teman sekelas Kami.
Dia mengatakan, Kami sedikit sulit untuk menerima pelajaran di banding anak-anak lainnya. Karena itu mereka sering membantu Kami dalam belajar.
Kami mengatakan ia ingin belajar sampai tutup usia. Ia berharap hal ini dapat memotivasi orang lain untuk mengabaikan hambatan usia. "Jika mereka melihat orang tua dengan janggut putih seperti saya belajar di sekolah mereka mungkin akan termotivasi juga," katanya.