Jumat 24 Jun 2016 12:12 WIB

Deddy Mizwar: Film Ungkapan Syukur dan Ibadah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk memproduksi sebuah film harus memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi, terutama dalam membuat sebuah karya film religi. Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, menghasilkan sebuah karya seni terutama film tak harus melanggar norma ataupun syariat Islam. Karena, yang dibutuhkan hanya kreativitas.

Deddy yang juga aktor senior tersebut mengatakan, baginya membuat film  adalah sebagai ungkapan syukur dan ibadah. Selain itu, ia pun ingin setiap karya yang dibuatnya memiliki nilai manfaat bagi masyarakat banyak. “Jadi dalam proses kreatif tadi, pertama adalah tujuannya memang kita ada nilai ibadah di dalamnya,” ujar Deddy ketika menjadi narasumber dalam talk show Inspirasi Ramadhan (Irama) di Masjid Salman ITB, Kamis petag (23/6).

Deddy menyebut dibutuhkan kreativitas bagaimana mengemas nilai Islam tadi dalam bentuk kreativitas yang tidak melanggar syariat Islam.  Deddy menilai, membuat sebuah karya seni yang Islami justru memiliki tantangan tersendiri dalam proses kreativitasnya.

Para pembuat film, Deddy mengatakan dituntut mempunyai ide lebih. Misalnya dalam sebuah adegan percintaan. Untuk menimbulkan rasa kasih sayang mendalam antar-sesama pemain tak harus beradegan yang mengumbar syahwat. Namun bisa dengan cara lain seperti dialog yang menyentuh dan dalam.

“Azam sama Aya dalam sinetron Para Pencari Tuhan karena bukan mahrom, tidak ada adegan pelukan sama sekali walaupun adegannya adegan percintaan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, tingkat kesulitannya bertambah dan kreativitasnya harus lebih dari pada film yang lain. Dalam adegan itu, bagaimana Azam mengungkapkan bahwa dia cinta sekali kepada Aya itu dibutuhkan kreativitas yang tinggi. Makanya timbul sebuah dialog yang fenomenal di dunia maya saat itu.

"Dalam dialog itu Azam mengatakan ‘seandainya syariat membolehkan, aku ingin berwudhu dengan air matamu’,” kata Deddy mengungkapkan dialog dalam adegan tersebut.

Selain diskusi tentang proses kreativitas dalam menghasilkan sebuah karya seni film, dalam kegiatan ini juga diputar salah satu film karya Deddy Mizwar yang berjudul Alangkah Lucunya Negeri Ini. Film ini mengisahkan tentang para pencopet cilik yang bertaubat dan berusaha untuk pindah profesi menjadi pedagang asongan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement