Rabu 22 Jun 2016 07:07 WIB

Mark Zuckerberg Buka Kesempatan Bisnis di Afrika

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Mark Zuckerberg dan istrinya
Foto: mashable
Mark Zuckerberg dan istrinya

REPUBLIKA.CO.ID, Chan Zukerberg mempelopori untuk memimpin pendanaan sebesar 24 juta dolar AS untuk Andela. Andela sendiri adalah sebuah perusahaan pemula berbasis di New York yang melatih pengembangan perangkat lunak di Afrika. Program ini  menjadi investasi pertama sejak didirikan oleh CEO Facebook dan istrinya tersebut Desember 2015.

"Kita hidup di dunia dimana bakat tersebar rata, tetapi kesempatan tidak. Misi Andela adalah untuk menutupi kesenjangan tersebut," kata Zuckerberg.

Andela yang didirikan pada 2014 memiliki misi untuk menyediakan jalur cepat pada mahasiswa berprestasi dan professional di Afrika untuk belajar sistem coding. Sekarang organisasi ini mempekerjakan hampir 200 orang di Nairobi, Kenya dan Lagos, Nigeria.

    

Program ini dilakukan secara selektif dengan menerima hanya 0,7 persen dari 40 ribu orang yang telah mendaftar. Mereka yang diterima akan dipasangkan dengan perusahaan seperti IBM, Google dan Facebook untuk kontrak selama empat tahun.

Menurut Mark, Andela akan meningkatkan jumlah orang pada program ini dengan tujuan memberikan pelatihan kepada 100 ribu  pengembang software di seluruh benua Afrika. "Program ini juga menjadi bentuk dari didirikannya kampus di negara ketiga,"  kata Jeremy Johnson CEO Andela kepada Mashable.

    

Ia mengatakan bahwa timnya sudah menemukan pengembang tingkat jenius di seluruh benua Afrika. Mereka memberikan alat untuk melibatkan pengembang tersebut sebagai anggota tim mesin.

Andela juga akan mencari lebih banyak wanita untuk pengembangan perangkat lunak dengan tujuan perusahaan terdiri dari 35 persen pengembang wanita. Saat ini 34 persen dari pengembang di Kenya dan 21 persen di Nigeria adalah wanita. "Ketika orang terbaik di tim adalah seorang wanita muda dari Kenya, ini akan membuat orang berpikir kembali tentang bagaimana penampilannya. Kami mengubah hati dan pikiran mereka," kata Jhonson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement