REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini ada banyak aktivitas dan kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan bantuan internet. Semakin banyak orang menggunakan internet untuk keperluan pribadinya, maupun keperluan organisasinya. Semakin banyaknya pengguna internet ini, membuka peluang juga untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab, berbuat hal kriminal lewat internet.
Kejahatan kriminal yang marak terjadi lewat internet salah satunya adalah penipuan online atau daring yang sudah banyak menelan korban , baik di skala lokal (negara kita sendiri), maupun skala dunia. Penipuan daring ini tidak hanya hadir sebagai kasus penipuan pembelian, atau penjualan sebuah barang, namun penipuan yang harus diwaspadai ini adalah berupa aplikasi yang kelihatanya memang berkualitas, namun ternyata dapat mendatangkan kerugian yang besar untuk Anda.
Rupanya, adanya internet tidak hanya menjadi sarana yang memudahkan manusia untuk melakukan segala hal dengan mudah dan cepat, namun juga internet dapat memberi dampak buruk saat digunakan sebagai alat untuk merugikan orang lain dengan jalan melakukan penipuan daring. Kabar buruknya, penipuan daring ini sudah ada sejak beberapa tahun ke belakang, sehingga sudah menjadi penipuan daring terbesar yang memang harus diwaspadai.
Apa saja jenis penipuan daring terbesar ini, berikut ulasannya:
Ransomware
Penipuan ini berupa sebuah program jahat (malware) yang sudah dirancang untuk melumpuhkan fungsi komputer. Penipuan ini dilakukan dengan cara meminta bayaran uang kepada pengguna, dengan dalih sistem komputernya sudah dilumpuhkan oleh program ini. Banyaknya data penting yang dimiliki oleh korban dan tersimpan di komputernya, menjadi alasan untuk memeras sang pemilik komputer ini. Jika ingin komputernya kembali pulih, maka korban harus membayar uang tebusan.
Dari sebuah penelitian, modus penipuan seperti ini banyak digemari dan ditiru oleh penjahat dunia maya sejak tahun 2012. Penelitian ini memperkirakan, pelaku kejahatan siber ini sudah berhasil mendapatkan 5 juta dolar Amerika per tahunnya. Tercatat, ada ratusan ribu komputer yang sudah menjadi korban.
Penipuan Kartu Kredit Berbasis Chip
Teknologi baru dalam kartu kredit, yaitu teknologi Chip rupanya juga banyak dimanfaatkan oleh para penipu daring untuk mengelabui korbannya. Biasanya, para penipu daring ini akan melancarkan aksi menipunya lewat identitas Anda. Saat Anda menjadi pengguna kartu kredit atau kartu debit, dan tiba-tiba mendapat kiriman email yang dari orang yang tidak dikenal dan mengatasnamakan suatu bank, atau Anda menerima telepon dan mengatasnamakan dari suatu bank tertentu, jangan mudah memberikan data pribadi, apalagi data keuangan. Data-data tersebutlah yang akan digunakan para penipu daring ini untuk mencuri identitas.
Modus penipuan daring lewat email ini, harus anda waspadai dan teliti sebelumnya. Biasanya, email yang dikirimkan ini terlihat profesional dan menggunakan bahasa yang resmi dan tepercaya. Hal ini terkadang dapat mengelabui korbannya. Anda perlu tahu, bahwa bank terkait tidak akan menerima informasi lewat email. Jadi Anda perlu waspada akan hal ini.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia