Selasa 24 May 2016 14:46 WIB

Lewat Gim Anak Diajak Jelajahi Indonesia Australia

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Dengan gim Next Door Land Anda bisa merasakan berjalan-jalan di sejumlah bagian Indonesia dan Australia secara virtual. Seperti misalnya berjalan di Jembatan Sydney yang populer.
Foto: EPA
Dengan gim Next Door Land Anda bisa merasakan berjalan-jalan di sejumlah bagian Indonesia dan Australia secara virtual. Seperti misalnya berjalan di Jembatan Sydney yang populer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melewati lalu lintas Jakarta atau berlomba ke atas jembatan Sydney Harbour setiap hari, mungkin merupakan salah satu impian banyak orang. Apalagi jika semua itu dapat dilakukan dengan mudah melalui sebuah aplikasi permainan.

Permainan tersebut bernama Next Door Land yang diciptakan oleh Kedutaan Besar Australia dan telah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam membuat sebuah game e-learning. Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson tujuan dibuatnya gim ini sekaligus untuk memperkuat hubungan antarwarga Indonesia dan Australia.

Selain itu, kerjasama ini juga menjadi ajang promosi pemahaman budaya antara kedua negara, khususnya bagi siswa sekolah dasar dan menengah pertama. Meski dirancang untuk para siswa, namun gim Next Door Land ini juga dapat dimainkan oleh remaja dan orang dewasa yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang Indonesia dan Australia dengan cara yang menyenangkan.

"Ini merupakan cara yang menyenangkan bagi anak-anak di Australia dan Indonesia untuk mengunjungi negara tetangga terdekat mereka. Merekapun dapat belajar sedikit tentang sejarah, tradisi, budaya serta mitologi kedua negara," jelas Paul dalam peluncuran Next Door Land di Jakarta, Senin (23/5).

Game e-learning ini akan membawa pemain melewati petualangan-petualangan kecil dengan beragam tema dan mendapatkan berbagai informasi menarik mengenai kedua negara. Managing partner pengembang game Agate, Shieny Aprilia yang juga turut membantu membuat gim Next Door Land ini mengungkapkan meskipun bersifat fun namun gim tersebut tidak membuat adiksi bagi anak-anak.

"Hal ini sudah dibuktikan melalui testing di berbagai sekolah di Bandung mengenai respons dari para siswanya. Para siswa mengaku sangat tertarik memainkan game ini, karena dapat memperkaya pengetahuan mereka mengenai Indonesia dan Australia," kata dia, dalam kesempatan yang sama.

Fitur-fitur serta karakter karikatur dari gim ini juga didesain semenarik mungkin, sesuai dengan karakter orang Indonesia dan Australia. Selain itu yang paling penting lagi, game ini sama sekali tidak mengandung unsur kekerasan dan hanya bisa dimainkan secara offline.

Tujuannya tak lain demi keamanan anak-anak, agar tidak disalahgunakan. Hingga sejauh ini, respons masyarakat  cukup positif, terbukti dengan jumlah pengunduh Next Door Land yang menurut Sheiny sudah mencapai jutaan. Gim ini juga bisa di unduh secara gratis melalui perangkat Android, iOS dan Windows.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf mengatakan ia sangat mendukung adanya gim e-learning seperti ini di Indonesia. Sebab, hal tersebut sekaligus dapat membantu anak-anak bermain sambil belajar, tanpa harus dipaksakan.

Ke depannya ia berharap para mengembang gim tetap harus menjaga kesensitifan permainan yang dibuat. Tidak boleh mengandung unsur SARA, tidak boleh ada kekerasan, tidak boleh ada unsur pornografi dan lainnya.

"Kami tidak ingin gim e-learning ini bisa mengubah anak-anak menjadi adiksi terhadap gim. Maka harus dibuat game yang bersifat fun tapi tetap positif, karena disadari atau tidak gim-gim seperti ini menjadi pasar modal yang sangat kuat bagi negara kita," tutup ayah dari penyanyi Sherina Munaf ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement