Selasa 24 May 2016 13:11 WIB

Tiga Pelajaran Penting Saat Menjadi Bos

Rep: C34/ Red: Yudha Manggala P Putra
CEO. Ilustrasi
Foto: canadianbussines.com
CEO. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi pemimpin sebuah perusahaan, organisasi, atau proyek tertentu mungkin terlihat hebat dan berwibawa. Namun di balik itu, ada tanggung jawab besar yang harus diemban.

Belum lagi berbagai tekanan, pilihan keputusan, dan rasa kesepian yang mungkin melanda. Namun beberapa hal itu bukan berarti tak bisa Anda antisipasi.

Berikut tiga pelajaran penting mengenai kepemimpinan dari pendiri dan CEO perusahaan startup Nestio, Caren Maio, yang bisa jadi referensi Anda seperti dikutip dari Bussines Insider, Senin (23/5).

Delegasikan tugas

Saat memulai bisnis, Maio melakukan segalanya bersama dua pendiri Nestio yang lain. Mereka saling membagi tugas, mulai dari pengembangan bisnis, penjualan, operasional, sampai mengelola keuangan.

Namun, seiring tumbuhnya perusahaan, ia membiarkan masing-masing peran menjalankan tugasnya. Mendelegasikan tugas pada orang yang tepat adalah suatu keharusan bagi seorang pemimpin agar organisasi atau perusahaannya berkembang.

Rekrut orang tepat

Akan ada banyak kandidat kompeten yang bersemangat ingin mendapatkan pekerjaan di perusahaan Anda. Menemukan orang yang tepat di antara mereka bisa jadi bukan sesuatu yang mudah.

Maio menyebutkan, lebih baik menunggu kandidat yang benar-benar sesuai daripada sekadar mengisi kekosongan. Memperkerjakan orang yang salah, pada akhirnya, membuat kondisi lebih rumit, baik bagi organisasi/perusahaan dan si karyawan.

Menyingkirkan kesepian saat memimpin

Menurut Harvard Business Review, sebanyak 70 persen dari CEO merasa terisolasi dalam pekerjaan mereka. Maio mengiyakan hal itu dan menyebutkan bahwa pemimpin memang kerap perlu duduk seorang diri merenungkan tindakan yang terbaik.

Cara paling efektif untuk mengatasinya ialah bertemu dengan sesama pendiri untuk saran dan dukungan moral. Kesepian jauh lebih mudah dikelola ketika Anda menyadari orang lain dalam tim juga melalui itu semua dan bahwa semua orang sesungguhnya saling terhubung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement