Senin 23 May 2016 13:21 WIB

Buya Sabe Jadi Tenun Lukisan Keindahan Donggala

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengunjung memilih kain sutra tenun Donggala yang dijual dalam sebuah pameran di Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara
Sejumlah pengunjung memilih kain sutra tenun Donggala yang dijual dalam sebuah pameran di Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA - Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, memiliki tenun khas yang disebut Buya Sabe atau kain sutera. Buya Sabe memiliki tekstur yang agak kaku dengan warna-warna gelap seperti ungu tua, merah hati, hitam, dan biru tua.

Pada awalnya, tenun Donggala hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan karena dianggap sebagai kain yang mewah. Namun kini tenun Donggala biasa digunakan oleh masyarakat setempat sebagai pakaian resmi untuk pesta dan upacara kematian, atau bahkan untuk pakaian sehari-hari.

Kepala Bidang Eksibisi dan Publikasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala, Dewi Yanti, mengatakan Buya Sabe per helainya (2,5 meter x 1 meter) biasa dijual seharga Rp 400 ribu hingga jutaan rupiah. Mahalnya harga tenun Donggala, kata dia, disebabkan oleh coraknya yang masih asli dan pembuatannya yang memakan waktu hingga dua bulan.

"Kain yang dibuat oleh pengrajin tenun Donggala memang mahal karena itu asli buatan tangan dengan motif yang menunjukan keindahan alam Donggala," jelas Dewi.

Dilihat dari motifnya, terdapat beberapa jenis tenun yang dibuat oleh pengrajin tenun Donggala. Buya Bomba merupakan corak tenun yang paling terkenal, dengan motif bunga-bunga. Corak ini menunjukan sisi kain yang anggun dengan perpaduan warna yang berani.

Corak lainnya adalah Pelekat Garusu, Buya Sura, Buya Subi, Bomba Kota, serta Buya Awi yang polos dan biasa dipakai untuk alas meja.

"Motif bomba ini yang paling sulit dan yang paling mahal dibandingkan dengan yang lainnya," ujar dia.

Dewi menuturkan, Pemerintah Kabupaten Donggala terus berupaya mempromosikan tenun Donggala agar tidak hanya dikenal masyarakat lokal, tapi juga seluruh Indonesia dan dunia. Dinas Pariwisata Donggala secara rutin mengikuti pameran-pameran kebudayaan serta melakukan pelatihan pemasaran bagi pelaku-pelaku bisnis di Donggala.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement