Senin 23 May 2016 12:09 WIB

Sumatra Barat Ingin Jadi Pusat Desainer Baju Muslim

Baju Muslim. Ilustrasi.
Foto: ANTARA
Baju Muslim. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) menggelar acara Minangkabau Fashion Festival pada 23 hingga 25 Mei 2016. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Burhasman mengatakan salah satu tujuan kegiatan ini ialah menjadikan Sumbar sebagai pusat designer muslim.

Ia mengatakan kegiatan dengan tema etnik muslim itu hendaknya dapat membangkitkan kegemaran orang Minang di bidang fesyen muslim. "Semoga designer-designer muda Minang juga terus bermunculan dan berkembang keilmuannya di bidang fashion," katanya.

Ia menilai potensi Sumbar di bidang fesyen cukup besar, apalagi pihaknya pernah memberikan pelatihan pada para pemuda di provinsi itu termasuk yang ada di SMK-SMK setempat. Dengan ada kegiatan itu, pakaian-pakaian atau fashion muslim minang hendaknya tidak lagi hanya digunakan untuk even tertentu seperti pesta, namun dimodifikasi bisa digunakan sehari-hari.

"Fashion juga ke depannya menjadi salah satu bagian ekonomi kreatif masyarakat setempat," ujarnya.

Selain itu, ia menyampaikan Minangkabau Fashion Festival 2016 adalah kelanjutan dari kegiatan Minangkabau Fashion Carnaval dan Minangkabau Fashion Week yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Ini akan terus berlanjut dan diadakan sebagai even tahunan," katanya.

Sementara Ketua KDEI Sumbar Novia Hartini berterima kasih kepada pemerintah setempat atas kesempatan yang diberikan bagi para desainer untuk berkarya serta menarik desainer pemula untuk menggemari dunia fashion di ranah minang.

Acara Minangkabau Fashion Festival dimeriahkan dengan berbagai lomba di antaranya "young desainer competition" pada 23 Mei, lomba hijab kreasi, modifikasi busana pengantin minangkabau, minangkabau fashion carnaval dan lomba foto event MFC 2016 pada 24 Mei serta minangkabau moslem top 20 desainer pada 25 Mei.

Acara itu melibatkan juri ternama seperti Itang Yunas, Chintami Atmanegara, Yoyok Prasetyo, Corrie Kastubi, Herisman Tojes, Syofiardi Bachyul dan Pilma.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement