Kamis 19 May 2016 07:11 WIB

Ini Mengapa Buku Tua Beraroma Khas

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Buku tua
Foto: pixabay
Buku tua

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang memiliki aroma favorit, entah itu aroma sedap makanan, bau hujan, sampai bau rumput segar yang baru dipotong. Bagi maniak membaca, aroma khas buku bisa jadi adalah favorit mereka.

Para ilmuwan mengungkap, ada perbedaan aroma antara buku-buku tua dibandingkan buku baru. Kontras itu bisa Anda rasakan jika Anda berjalan ke sebuah toko buku dan berjalan di antara rak buku perpustakaan.

Kekhasan aroma buku-buku tua itu kini dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Penyebab utamanya ialah bahan kimia yang digunakan dalam tinta, kertas, dan jilidnya.

Semua kertas terbuat dari bubur kayu, sehingga memiliki banyak senyawa organik, seperti selulosa dan lignin. Semua senyawa kimia yang terkandung di dalamnya itu lambat laun bereaksi terhadap cahaya, panas, dan kelembaban.

Ketika mereka memecah, mereka melepaskan senyawa organik volatil (VOC) yang mudah menguap sehingga menyebar melalui udara dan menciptakan bau kuat. Berbagai jenis aroma spesifik akan muncul tergantung pada bagaimana produsen membuat halaman buku dan menjilidnya.

Sedikit aroma almond dalam buku mencerminkan kehadiran benzaldehida, senyawa yang ditemukan dalam kacang. Bau manis menunjukkan adanya etil benzena dan bau bunga mengungkapkan adanya 2-etil heksanol yang biasa digunakan dalam pelarut, penyedap, dan parfum.

Aroma buku baru dan buku lama bisa berbeda karena proses manufaktur modern menggunakan berbagai jenis bahan kimia. Misalnya, hidrogen peroksida untuk pemutih kertas dan alkil ketena dimer untuk membuat halaman lebih tahan terhadap air.

Para ilmuwan dan sejarawan rupanya juga dapat menentukan usia buku dari aromanya. Mereka antara lain bisa menentukan kapan buku diproduksi, bagaimana buku dibuat, dan apakah buku kerap terpapar asap rokok atau terkena air, dilansir dari laman Express.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement