Selasa 17 May 2016 16:48 WIB

5 Tips Atur Keuangan Agar Terhindar Pailit

Perencanaan keuangan
Foto: Republika/Prayogi
Perencanaan keuangan

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah nasihat sederhana mengatakan ‘lebih cepat lebih baik’. Hal ini berlaku pada setiap hal yang dianggap penting dan baik. Begitu juga dengan hal yang mengenai perencanaan keuangan. Tidak perlu menunggu saat kita telah mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi. Perencanaan keuangan bahkan bisa dilakukan sedini dan secepat mungkin, misalnya saja saat masih di bangku sekolah ataupun kuliah.

Terlebih lagi, bagi seseorang telah mendapatkan pekerjaan yang tetap, maka sangat disarankan untuk membuat perencanaan keuangan agar terhindar dari kondisi pailit yang suatu saat bisa saja terjadi. Selain membuat perencanaan keuangan, ada beberapa hal yang terkait dengan pengaturan keuangan agar tidak pailit, antara lain seperti berikut.

Menabung dan Menabung Terus

Masih ingat nasihat orang tua kita sewaktu kecil? Menabunglah walau sedikit. Nasihat Seperti itu tidak pernah habis sampai kita dewasa sekalipun. Mengapa hal ini terlihat sangat penting. Jawabannya adalah karena menabung merupakan salah satu kunci kesuksesan kita dalam hal finansial.

Namun perlu diingat bahwa menabung bukan soal berapa banyak uang yang kita simpan tapi seberapa konsisten kita untuk selalu menyisihkan sebagian uang kita. Apalagi jika mengingat para pekerja yang masih muda, menabung adalah salah satu jalan untuk kebebasan secara finansial pada masa tua. Misalnya saja, mulailah menabung untuk mendapatkan target yang diinginkan seperti membeli rumah, kendaraan bahkan biaya pernikahan, dan lainnya. Saat ini kita bisa mengatur keuangan dengan mudah dengan cara sistem autodebit.

Buatlah Anggaran Dana Darurat

Saat mengalami kondisi pailit, sebaiknya menghindari untuk meminjam sejumlah uang misalnya saja kepada rentenir. Hal ini justru akan menambah masalah baru karena menanggung beban utang dengan bunga yang biasanya cukup tinggi. Maka perencanaan keuangan menjadi hal yang sangat penting untuk menghindari hal tersebut. Salah satunya adalah dengan membuat anggaran dana darurat.

Anggaran dana darurat ini bisa kita sisihkan dari pendapatan tiap bulannya atau pendapatan lainnya seperti uang bonus atau insentif lainnya sebaiknya kita simpan sebagai dana darurat. Perlu diingat juga bahwa anggaran dana tersebut hanya boleh digunakan untuk kepentingan darurat saja misalnya saat kondisi pailit. Sehingga dapat meringankan kondisi keuangan yang memburuk tanpa harus berutang atau mengganggu anggaran dana lainnya.

Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement