REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kawasan Ciputat dan sekitarnnya sejak beberapa tahun terakhir telah dilirik sejumlah pengembang sebagai kawasan bisnis potensial hunian vertikal.
Sejumlah apartemen dari beberapa pengembang di kawasan di wilayah Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta itu kini tumbuh subur. Konsumenpun memiliki banyak pilihan dalam membeli tempat tinggal, selain hunian konvensional atau landed house.
Namun, beruntung bagi pengembang yang memiliki lahan diatas 4 hektar. Selain lebih leluasa membangun unit apartemen lebih banyak, mereka juga dapat membangun beragam fasilitas pendukung penghuni apartemen.
Seperti yang dilakukan pengembang Cempaka Group yang membangun apartemen Green Lake View, di jalan raya Dewi Sartika, Ciputat. Saat ini pengembang sudah membangun tiga tower. Tower pertama sudah dihuni 50 persen, teoer kedua terjual 80 persen dan tower ketigaterjual 75 persen. "Capital gain apartemen rata rata 15 sampai 20 persen pertahun, kami bisa 30 persen pertahun," kata Fury Wardhana, Direktur Pemasaran, Cempaka Group akhir pekan silam.
Harga jual unit untuk tipe studio yang terkecil, apabila beberapa tahun lalu berkisar diangka Rp 97 juta, kini tipe terkecil sudah dipatok di kisaran Rp 300 juta peruntinya. Pesatnya kenaikan nilai investasi tidak terlepas dari lokasi dan rencana pengembangan kawasan Ciputat dan sekitarnya.
Pihaknya akan terus mengembangkan apartemen tersebut hingga beberapa tower termasuk fasilitas pendukung. Seperti kawasan bisnis, pusat perbelanjaan dan lainnya bagi para penghuninya. Apabila sebelumnya para pembeli 70 persen adalan end user, kini perbandingan investor dan end user adalah 60-40 persen
Tidak lama lagi kawasan ini akan memiliki jalur tol dari kawasan Cinere menujuk bandara Soekarno Hatta. Sebagai tambahan jalur transportasi massal juga sudah dibangun di kawasan pasar Jumat, yang memudahkan akses masyarakat ke Jakarta dan sebaliknya.