REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terinspirasi dari perjuangan RA kartini, Kennedy Jennifer Dhillon membuat film dokumenter berjudul Women and Impact. Film ini ingin menunjukkan jika perempuan memiliki potensi yang sering kali dipandang rendah.
"Banyak yang bertanya kepada saya, apa yg mendorong kamu akhirnya membuat film Women and Impact? Simple, hingga saat ini, saya masih menemukan keadaan dimana perempuan masih dianggap kelas nomer dua," kata Kennedy kepada Republika.co.id, Selasa (19/4).
Bahkan, menurut sutradara ini, anggapan tersebut tidak hanya sampai di situ. Perempuan sering kali mengalami diskriminasi dan harus berada di bawah bayang-bayang stigma yang menyakitkan dari orang terdekat sendiri.
"Mereka lupa bahwa di dalam diri setiap perempuan, juga terdapat bibit potensi yang ketika diizinkan digali akan menghasilkan dampak yang besar," katanya.
Penggarapan film Women and Impact juga berangkat dari pengalamannya sendiri yang terkena stigma perempuan tidak bisa melakukan hal-hal yang berbau berbeda. Kennedy menceritakan, orang tuanya melarang untuk menjadi pembuat film, sebab pekerjaan tersebut hanya dilakukan oleh laki-laki.
Padahal, sebagai perempuan, dia merasa tidak ada hambatan untuk lebih menggali potensi diri, termasuk dalam bidang film. Kennedy memilih untuk melepas bayang-bayang stigma yang menghantui dan membuktikan diri kalau dirinya bisa berkarya dengan baik.
Baginya, jika setiap perempuan hanya hidup dalam kungkungan stigma, maka akan sulit untuk membuat karya yang memang bisa dilakukan. Seseorang harus memiliki karya yang bisa berdampak pada kehidupan.
"Karena buat saya hidup adalah menjadi dampak, tanpa dampak kita hanya segumpal daging yang bergerak tanpa tujuan. Harus bisa berdampak walau sekecil apa pun," ujar penulis buku #Fight #Pray #Hope.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
