Senin 18 Apr 2016 13:02 WIB

Kisah Cinta Gadis Gipsi dalam Opera Carmen

Rep: c34/ Red: Andi Nur Aminah
Salah satu adegan dalam opera Carmen
Foto: Dok Image Dynamics
Salah satu adegan dalam opera Carmen

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Batavia Madrigal Singers (BMS) di bawah pimpinan konduktor Avip Priatna menghadirkan suguhan opera istimewa pada dua dasawarsa usianya. Opera klasik berjudul Carmen itu ditampilkan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu dn Ahad (16 dan 17 April).

Carmen berkisah tentang gadis gipsi bernama sama yang menjadi primadona di Seville, Spanyol, sekitar 1820. Opera empat babak itu berkisar seputar kisah cinta kompleks antara Carmen dan dua lelaki, Don Jose sang prajurit serta Escamillo sang matador.

Romansa dan perjuangan kebebasan itu dituangkan dengan apik dalam opera berdurasi dua jam yang dibawakan oleh 120 penyanyi. Kisah legendaris Carmen adalah karya komposer Prancis, Georges Bizet, yang kali pertama dipentaskan di Opera-Comique, Paris, pada 3 Maret 1875.

Sutradara pertunjukan Carmen di Indonesia, Jos Groenier, membeberkan bahwa kisah Carmen memiliki berbagai dimensi perenungan. Pria asal Belanda itu mengungkap, apa yang dipaparkan Carmen adalah gambaran realita yang mengajak penonton bercermin. "Ada cinta, kecemburuan, dan cerita yang kuat mengenai sisi humanis seorang manusia," ujarnya.

Groenier yang juga pernah mengarahkan opera serupa di Ukraina dan Prancis itu meyakini, setiap orang pasti pernah merasakan emosi yang ditampilkan pada Carmen. Meski Indonesia disebutnya sebagai negara yang bukan opera-minded, Groenier optimistis pertunjukan yang ia arahkan dengan seluruh penyanyi dan pemusik Indonesia bisa membuat penonton merefleksikan karakter tokoh pada diri masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement