Sabtu 09 Apr 2016 02:10 WIB

4 Tanda Seseorang Punya Kecerdasan Emosional Tinggi

Rep: C34/ Red: Achmad Syalaby
 Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi (kanan), berbincang dengan diplomat delegasi Cina. (ilustrasi)
Foto: AP
Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi (kanan), berbincang dengan diplomat delegasi Cina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik cenderung terampil mengidentifikasi serta mengatur emosi dirinya dan orang lain. Selain sangat berguna dalam ranah profesional di dunia kerja, emotional quotient alias EQ yang baik juga bermanfaat dalam pergaulan.

Pengukuran kecerdasan emosional secara akurat memang dilakukan dengan tes khusus. Namun, ada cara komunikasi sederhana yang menandakan seseorang punya kecerdasan emosional tinggi, seperti diulas berikut ini.

1. Memberi jeda dalam pembicaraan

Seseorang dengan EQ tinggi selalu memberi jeda dalam pembicaraan. Mereka memberi kesempatan yang lain untuk gantian berbicara, meninjau secara objektif suasana hati lawan bicara, dan menahan diri untuk tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yang impulsif.

Selama jeda, ia mempelajari apakah orang yang ia ajak bicara sedang cemas, marah, kesal, stres, atau kecewa, lalu mencari cara untuk membuat kondisi menjadi lebih baik. Jika tak ada yang bisa ia lakukan, ia tidak ingin memperburuk keadaan dan hanya akan melihat respon orang lain.

2. Mengajukan banyak pertanyaan reflektif

Salah satu cara terbaik untuk menilai EQ seseorang ialah dari pertanyaan yang diajukan. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi selalu menggunakan serangkaian pertanyaan reflektif untuk membuat orang-orang yang mereka ajak bicara merasa nyaman.

Biasanya, merekalah yang berinisiatif mengajukan pertanyaan pembuka sekaligus mendengarkan jawaban dengan penuh perhatian. Mereka benar-benar ingin tahu tentang orang lain alih-alih berbasa-basi dan tak melulu bicara tentang diri sendiri.

3. Menganalisis situasi

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi menganalisis situasi secara intuitif. Bahkan ketika pulang ke rumah dalam suasana hati yang buruk, mereka tidak melampiaskan segalanya kepada anggota keluarga lain.

Sebaliknya, mereka berpikir sejenak tentang apa yang mengganggu mereka dan merenungkan alasan mengapa itu mengganggu. "Pengecekan mood" itu dilakukan untuk mengidentifikasi faktor kontribusi suasana hati dan menyelesaikannya tanpa merugikan orang lain.

4. Menyampaikan pernyataan empatik

Mereka yang sangat cerdas secara emosi selalu menempatkan diri dalam posisi orang lain. Kecenderungan ini membuat mereka turut merasakan apa yang orang lain rasakan dan dapat dengan tepat menyampaikannya dalam pernyataan empatik.

Seiring waktu, Anda bisa membiasakan diri sendiri untuk menjadi lebih cerdas secara emosional. Bukan hanya berdampak pada kebahagiaan dan ketenangan batin, tetapi Anda juga akan membuat orang lain merasa lebih baik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement