Jumat 08 Apr 2016 08:28 WIB

Dibalik Kiat Sukses Pengembangan Sebuah Kawasan

tampak salah satu ruas jalan di kawasan Gading Serpong, Tangerang
Foto: Dok republika/hiru muhammad
tampak salah satu ruas jalan di kawasan Gading Serpong, Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Pengembangan kawasan hunian ataupun bisnis tidak terlepas dari perencanaan yang matang agar memberikan hasil yang diharapkan. Karena itu perencanaan yang baik hendaknya harus disertai dengan impian ataupun visi jauh ke depan. 

Wakil Ketua DPP Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP), Soelaeman Soemawinata dalam keterangan tertulisnya  disela diskusi publik bertajuk "Inovasi dan Kreativitas dalam Perencanaan" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhir pekan lalu, menyebutkan keberhasilan pengembangan sejumlah kawasan bisnis dan hunian di beberapa daerah di Indonesia, tidak terlepas dari impian dan perencanaan yang matang. 

Salah satu contohnya adalah kawasan Serpong, Tangerang yang ketika di bangun pada 1990an belum dilirik banyak orang. Namun, setelah 30 hingga 40 tahun kemudian, kawasan penyangga kota Jakarta ini sudah menjelma menjadi kawasan bisnis dan hunian yang bernilai tinggi. Bahkan pertumbuhan ekonomi di kawasan seluas sekitar 10 ribu hektare itu pernah mencapai kenaikan hingga 60 persen per tahun pasca krisis moneter.

Demikian juga kawasan Alam Sutera seluas 1.000 hektar. Di awal pengembangan hanya disiapkan sebagai tempat tinggal bagi mereka yang bekerja di Jakarta. Namun setelah 15 tahun, justrui menunjukkan dinamika perubahan menjadi pusat komersial dan aktivitas bisnis paling maju di Serpong. Karena itu, sisi value (nilai) tambah perlu dipikirkan sejak awal satu pengembangan kawasan dilakukan. 

Menurutnya, jika di awal tidak direncanakan secara komprehensif dengan visi yang melebihi zaman, mungkin ruas jalan di Alam Sutera saat ini tidak akan mampu mengantisipasi perkembangan kota. Hasil dari sebuah perencanaan baru akan terjadi 50 hingga 100 tahun mendatang. Artinya baru dapat dirasakan baik atau buruknya oleh anak cucu. "Itu akan menjadi persoalan serius bagi generasi  yang kini tinggal di sana," kata Soelaeman yang juga Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Banten tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement