REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi seorang pekerja mungkin hal yang menyenangkan bagi sebagian orang, terutama lulusan baru atau fresh graduate. Hal baru adalah pengalaman baru. Yang tadinya sekadar belajar dan memenuhi tugas sebatas mengerjakan tugas atau proyek dari dosen, kini mereka berhadapan langsung dengan bos, rekan kerja, dan klien. Selesainya tugas bukan untuk dikumpulkan demi mendapat nilai dan kesalahan bisa jadi bukan hal yang ditoleransi dengan porsi tinggi, seperti yang biasa diterima semasa menjadi mahasiswa.
Kehidupan menjadi seorang pekerja pun sangat berbeda dibandingkan dengan menjadi mahasiswa. Perbedaan yang paling mencolok terasa ketika Anda harus mencari pendapatan sendiri dan mengaturnya bukan untuk kebutuhan makan saja, tapi bertambah untuk membayar berbagai tagihan lain seperti kebutuhan listrik dan air. Bagi mahasiswa rantau, hal ini mungkin tidak akan seberat mereka yang belum pernah keluar dari kota kelahiran dan berjuang sendiri di wilayah orang.
Pengelolaan finansial setelah Anda menjadi seorang pekerja bisa menjadi hal yang menyenangkan namun juga membawa risiko yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya. Setidaknya, ada beberapa hal terkait dengan masalah finansial bagi para pekerja karena kebiasaan yang berbeda semasa sekolah dan bekerja. Berikut, kami akan menyajikan 3 masalah yang merupakan kebiasaan buruk dari para pekerja mengenai kondisi finansial mereka.
Kebanyakan pekerja tidak mempersiapkan dana pensiun
Kita tahu kita tidak bisa menjadi orang yang produktif selamanya. Ada masa di mana kita harus rela berhenti dari pekerjaan kita sehari-hari demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah karena kondisi fisik kita yang melemah sehingga tak lagi mampu bekerja secara optimal. Tentunya, kondisi tidak optimal ini akan membebani tempat Anda bekerja sehingga ditetapkan umur pensiun yang mau tidak mau mengharuskan Anda berhenti bekerja.
Sebelum Anda mencapai masa pensiun, Anda harus sudah mempersiapkan dana pensiun yang akan menanggung biaya hidup ketika Anda sudah tidak lagi bisa bekerja seaktif sekarang ini. Mempersiapkan dana pensiun bisa dengan mengikuti asuransi jaminan hari tua atau secara pribadi menyisihkan sebagian gaji yang disimpan menjadi deposito guna mendapat jaminan penyimpanan dana berbunga relatif tinggi.
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia