REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pangeran Harry mengumumkan akan memperpanjang kunjungannya di Nepal selama enam hari untuk membantu membangun sekolah yang rusak saat gempa bumi tahun lalu.
Saat di Nepal, pangeran asal Inggris ini bertemu dengan keluarga yang masih tinggal di kamp setelah gempa sebesar 7,8 skala richter April lalu merusak rumahnya dan menewaskan hingga 9.000 orang. "Warga yang saya temui dan keindahan negara ini membuat saya susah pulang. Untungnya, saya belum akan pulang," ujarnya dalam sebuah resepsi penyambutan yang diselenggarakan Kedubes Inggris di Kathmandu.
Harry lantas mengungkap rencananya tinggal enam hari lagi di desa terpencil bersama yayasan amal bernama Team Rubicon. Tim itu akan membantunya membangun sekolah yang rusak karena gempa.
Pangeran juga mengunjungi situs bersejarah yang dipimpin oleh tentara Gurkha. Pertemuan itu merayakan 200 tahun hubungan antara Nepal dan Inggris. Ia juga menginap di desa yang dipimpin oleh janda tentara Gurkha yang kehilangan rumahnya saat gempa. Sebagai anggota tentara Inggris selama 10 tahun sebelum pensiun di Juni, Harry pernah bertugas bersama tentara Gurkha di Afganistan.
Harry berharap kedatangannya ke Nepal, yang termasuk ke Himalaya dan Bardia National Park yakni rumah bagi konservasi harimau, bisa meningkatkan kunjungan turis ke sana. "Anda harus datang berjalan di Himalaya, melihat matahari terbit diantara gunung yang luar biasa itu adalah sesuatu yang tidak pernah saya lupakan," katanya, dikutip dari AFP.
(baca: Media Inggris Kritik Liburan Keluarga Pangeran William)