REPUBLIKA.CO.ID, Serial drama India Uttaran saat ini banyak disukai oleh penonton di Indonesia, terutama kalangan ibu-ibu. Hal ini terbukti dengan tingginya audience share yang diterbitkan oleh AC Nielsen. Juga banyaknya penggemar yang antusias datang menghampiri para pemain Uttaran yang datang ke Indonesia.
Managing Director ANTV, Otis Hahijary menjelaskan ketika ANTV mengganti manajemennya di 2013 mereka mencoba mengubah citranya. Sebelumnya stasiun TV ini seakan lekat dengan pertandingan bola. Menjadikan ANTV diingat sebagai TV bola.
“Nah kami ingin merubahnya. Kata kuncinya drama. Selama ini dua TV besar kuasai prime time, TV lain nggak pernah bisa masuk prime time. Sulit untuk masuk ke drama unt puk TV lain. Untuk itu kami mencari drama yang dekat dengan Indonesia. Awalnya Mahabrata dan tahun 2014 meledak. Dan 2015 naik lagi dengan Johda Akbar. Lalu di 2016 naik lagi dengan Uttaran dan Maha Putra,” jelasnya.
Tidak berhenti di situ saja, kekuatan stasiun televisi ini juga muncul saat mereka menghadirkan lima pemain utama Mahabrata. Bahkan mereka semua dibuatkan program. Termasuk salah satunya Shaheer Sheikh punya sinetron.
Setelah Mahabrata, drama India Uttaran juga sukses di ANTV. Tayangan ini mampu menyedot perhatian masyarakat. Sebenarnya apa yang disukai masyarakat dari tayangan ini?
Otis mengungkapkan sinetron itu faktor terpenting adalah ceritanya. Sangat sederhana cerita Uttaran, dimana dua anak bernama Ichcha (Tinaa Datta) dan Tapasya (Rashami Desai) bersahabat sejak kecil. Namun ketika dewasa, persahabatan mereka akhirnya rusak karena memperebutkan seorang pria bernama Veer (Nandish Sigh).
Ichcha adalah anak dari pembantunya Tapasya. Dia merupakan anak miskin yang berasal dari kampung. Sejak kecil ia selalu mendapatkan barang bekas dari Tapasya. Bahkan sampai akhirnya suami yang didapat Ichcha pun bekas Tapasya, yaitu Veer. “Nah, faktor-faktor yang seperti itu selalu dicari dalam sebuah sinetron,” ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers perayaan malam puncak HUT ANTV ke 23, di Jakarta, Senin (21/3).
Serial ini menurut Oti cepat digemari pemirsa. Saat Ichcha dan Tapasya kecil, ratingnya tidak begitu bagus. Namun saat dewasa, ratingnya dan audience sharenya langsung naik. “Audience share sampai 36 persen. Bahkan melebihi prime time TV sebelah. Saya sempat tidak percaya dengan hasil survei AC Nielsen itu,” ujarnya.