Rabu 16 Mar 2016 11:30 WIB

Era Digital Perluas Pasar Industri Kreatif

Siswa SD menunjukkan aplikasi berbasis Android di ponsel, yang termasuk sebagai industri kreatif (ilustrasi).
Foto: Antara
Siswa SD menunjukkan aplikasi berbasis Android di ponsel, yang termasuk sebagai industri kreatif (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan perkembangan teknologi memberikan dampak yang sangat luas terhadap industri kreatif. Salah satunya adalah pasar yang semakin terbuka lebar.

Ia mengatakan, dulunya pasar untuk industri kreatif sangat terbatas, harus berlapis-lapis dan bersifat birokratif, sehingga memerlukan banyak persiapan untuk menembus pasar dalam dan luar negeri.

"Di era ditigal ini, market (pasar,red) dunia ada di depan mata kita. Ruang di internet tidak mengenal batas, sehingga dibutuhkan konten-konten yang semakin banyak, kreasi dan inovasi baru," ujar Triawan Munaf.

Materi-materi dari pelosok daerah yang tadinya tidak tereksplorasi, jadi sangat dibutuhkan untuk mengisi ruang-ruang konsong yang ada.

Karena itu ia menilai tantangan di industri kreatif ini adalah diperlukannya inovasi yang terus menerus, karena percepatan yang sangat luar biasa. Kompetisi inovasi menjadi salah satu untuk menjawab tantangan tersebut.

Namun ia mengatakan pemerintah tidak sepenuhnya bisa menangani iklim kompetisi di industri kreatif. Dibutuhkan peran swasta dan lembaga lain yang mau terlibat bahkan menjadi inisiator. Salah satunya adalah program Black Innovation Award yang secara rutin digelar setiap tahun.

"Selaku pemerintah, upaya mendorong industri kreatif ini memang tidak bisa kami lakukan sendiri. Minimal kehadiran kami, endorsmen dan keterlibatan kami akan terus ada selama kegiatan tersebut berhubungan dengan bidang-bidang kreatif," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement