REPUBLIKA.CO.ID, GALILEE -- Sebuah koin emas kuno ditemukan oleh seorang pejalan kaki di Israel. Koin emas tersebut ditemukan di daerah kekuasaan Kaisar Trajan. Namun gambar yang ada di koin itu menunjukan wajah Augustus.
Koin ini menunjukan penguasa yang dikenal karena kebijakan filantropi dan kesejahteraan sosialnya. Wajah yang terukir di koin itu menggambarkan kaisar pertama Roma.
Koin emas yang digali di pedesaan timur Galilea, Israel Utara, berusia 1.900 tahun. Koin tersebut memiliki artefak yang sama dan kemudian disimpan di Museum British, London.
Laurie Rimon dari Galilee Kibbutz Kefar Blum sedang berjalan dengan temannya, ketika secara kebetulan melihat benda bersinar di rumput yang ternyata koin emas. Setelah itu, pemandu wisata mereka segera menghubungi pihak berwenang, yang mengumpulkan koin berharga tersebut untuk dianalisis.
"Tidak mudah berpisah dengan koin itu. Tidak setiap hari orang menemukan sebuah benda menakjubkan, tapi saya harap akan dapat melihatnya ditampilkan di museum dalam waktu dekat," kata Rimon, Rabu (16/3) dilansir Dailymail.
Para ahli di Israel Antiquites Authority (IIA) mengatakan koin tersebut dicetak pada 107 Masehi, di bawah kekuasaan Kaisar Trajan. Namun koin tersebut menggambarkan kaisar pertama Roma, Augustus yang telah memerintah antara 27 Sebelum Masehi sampai 14 Masehi.
Ini merupakan hal yang sangat tak biasa. Ahli koin dari IAA, Danny Syon mengataan umumnya kaisar Romawi selalu menampilkan wajah mereka sendiri pada sebuah koin. "Koin ini, dicetak di Roma pada 107 Masehi, dan jarang ditemukan secara global," kata Syon.
Dia sendiri tidak mengetahui berapa banyak koin tersebut dicetak pada awalnya. Memang pada koin tersebut pada satu sisinya memiliki simbol legiun Romawi dan tertulis nama penguasa Trajan. Namun pada bagian depan gambar menunjukan wajah seorang kaisar pertama Roma, Augustus, seorang raja yang didewakan.
"Koin ini merupakan bagian dari serangkaian koin yang dicetak oleh Trajan sebagai penghormatan kepada kaisar yang mendahuluinya," kata dia.
Penemuan koin tersebut selain sangat berharga, juga dapat membantu sejarawan memahami bagaimana kekaisaran Romawi beroperasi di daerah itu. Kemudian kepala kurator departemen koin di IAA, Donald T Ariel menambahkan koin itu mencerminkan kehadiran tentara Romawi di wilayah tersebut, sekitar 2.000 tahun lalu.
Ariel mengatakan kehadiran koin itu kemungkinan dalam konteks kegiatan terhadap pendukung Bar Kokhba di Galilea. Namun sangat sulit untuk menentukannya atas dasar satu koin. "Sumber-sumber sejarah menggambarkan periode mencatat bahwa beberapa tentara Romawi digaji tinggi dengan tiga koin emas, yang setara dengan 75 koin perak," kata dia.