REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) membuat nama Indonesia jadi perbincangan masyarakat dunia di media sosial. Netizen dari berbagai negara di dunia tak henti-hentinya bercuit di Twitter.
Netizen pun mempromosikan Indonesia lewat hashtag #GMT2016. Hingga Kamis siang (9/3), #GMT2016 menempati posisi pertama dalam daftar trending topic Twitter sedunia.
"Itulah dahsyatnya media sosial. Yang membuat seluruh dunia memperbincangkan Wonderful "Total Solar Eclipse" Indonesia. Itu adalah kekuatan kreativitas," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/3).
Menpar menyebut 3A untuk membangun destinasi. Akses, amenitas dan atraksi. "Nah, yang dibutuhkan adalah kreasi, seperti halnya mempromosikan destinasi waktu di GMT ini. Orang mengejar ke Indonesia hanya untuk 2-3 menit GMT saja," ungkapnya.
GMT memang sebagian besar melewati kawasan Indonesia, mulai dari bagian barat, tengah hingga timur. Fenomena alam yang langka ini memancing perhatian dunia, dari turis hingga peneliti.
Momentum gerhana matahari total itu kemudian diabadikan dalam video dan foto-foto yang membanjiri laman sosial media Twitter. Di Indonesia, perbincangan soal GMT juga tak kalah serunya. Dalam daftar sepuluh topik, #GMT2016 ada di posisi nomor satu. Sementara #GMTTernate ada di posisi empat trending topic nasional.
“It’s holiday. Many people saw GerhanaSunTotal.Of course,Jepara with GerhanaSun.#GMT2016,” cuit pemilik akun @Rizal_GM014. “Allhamdulillah bisa melihat gerhana matahari total :) #GMT2016,” sahut pemilik akun @DDhedot.
“Terimakasih matahari, bulan dan bumi atas fenomenanya. Kami terhibur. Tetap semangat yah.. :) #GMT2016,” timpal @NandaGoeltom. Kementerian Pariwisata pun langsung happy. Promosi pariwisata ternyata dibantu jutaan netizen dari seluruh dunia. Sekedar info, kumandang #GMT2016 tadi adalah real. Bukan digerakkan mesin.
Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Dadang Rizky mengaku kaget melihat respons di lapangan yang sangat kuat. Sekitar 50 ribu orang memadati Pantai Tanjung Kelayang Belitung sejak 05.00 wib. "Tetapi orang di dunia maya juga menikmati keindahan panorama Indonesia di balik GMT," kata Dadang.
Deputi Pengembangan Pasar Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana menyebut GMT sebagai promosi gratis dan sangat efektif. "Sekarang dunia jadi makin tahu tentang keindahan Palangkaraya, Belitung, Ternate, Palu, Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Sulbar dan Maluku Utara," cetusnya.