REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan bom Thamrin yang terjadi bulan lalu sempat membuat musisi dunia pengisi Java Jazz 2016 sempat ragu untuk datang.
Hal ini diakui oleh Dewi Gontha selaku Direktur Utama PT Java Festival, Rabu (2/3), dalam jumpa pers "Java Jazz 2016".
“Kemarin itu memang betul pada saat kami sedang melakukan persiapan dimana kami sudah mulai berkomunikasi dengan artis. Terjadi sebuah insiden di Jakarta, yang menyebabkan beberapa artis menjadi sedikit khawatir untuk hadir di Jakarta,” kata dia.
Salah satu artis yang dikabarkan ragu untuk datang ke Jakarta adalah Sting. Sempat beredar kabar bahwa Sting mengurungkan niatnya tampil di Java Jazz karena kejadian tersebut.
Melihat hal ini, Peter Gontha turut tangan. Ia bahkan menulis surat kepada para artis yang jadi ragu untuk tampil.
“Kalau kalian takut datang Ke Indonesia, lebih baik anda berada di rumah sambil. Jangan keluar rumah biar Anda aman. Di Amerika saja setiap minggu terjadi penembakan. Kalau tuhan sudah menghendaki, kita semua akan menemui ajal,” kata dia.
Setelah komunikasi yang intens, perlahan kepercayaan para musisi mulai kembali. Terlebih dukungan penuh dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
“Bahkan duta besar Amerika Serikat sendiri yang menelepon para artis dan mengatakan bahwa Indonesia sudah aman. Terimakasih sekali untuk Robert O Blake (Duta Besar,red) yang sudah membantu kami,” ujar Peter.
Gelaran Java Jazz Festival 2016 diharapkan juga dapat memperbaiki citra Indonesia di dunia.