Senin 22 Feb 2016 11:39 WIB

Maslaha Jel 99, Pembeku Daging dan Ikan Tanpa Listrik

Ikan segar kini dapat diawetkan kesegarannya tidak dengan es balok namun memakai maslaha jel 99
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Ikan segar kini dapat diawetkan kesegarannya tidak dengan es balok namun memakai maslaha jel 99

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tiga orang pedagang daging dan ikan asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil menciptakan alat pembeku tanpa tenaga listrik. Alat ini mampu menggantikan es sebagai pengawet daging dan ikan. "Alat ini mampu mampu menggantikan es batu sebagai pengawet, bahkan bisa lebih hemat hingga 70 persen karena mampu bertahan enam kali lipat lebih lama dan harganya jauh lebih murah dari produk impor," kata salah satu penemu alat pembeku daging Agus Widarda di Desa Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman, Senin (22/2).

Agus mencipakan alat pembeku daging portable tanpa listrik ini bersama tiga rekannya, yakni Riyanto, Gaga dan Dadang. Mereka semua merupakan pedagang daging atau ikan segar. Agus mengatakan, alat yang mereka namai Maslaha Jel 99 itu menggunakan delapan jenis bahan kimia yang dicampur hingga menjadi sebuah jel. Hebatnya, jel tersebut mampu menyimpan suhu dingin hingga minus 30 derajat selama tiga hari.

Jika dibandingkan dengan es batu yang hanya bertahan maksimal delapan jam dengan suhu hanya nol derajat Celsius, jel tersebut tentu lebih memiliki kemampuan yang lebih awet. Agus mengatakan, untuk menciptakan alat pembeku tersebut mereka bertiga membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni sampai lima tahun untuk percobaan dan riset.

"Meski di pasaran sudah banyak barang yang sama, namun semuanya produk impor dari Tiongkok, Italia dan Jerman. Kami berani menjamin alat yang kami temukan ini jauh lebih baik dari produk impor tersebut. Jika produk impor mampu bertahan enam hingga delapan jam dengan harga sekitar Rp 50 ribu, alat yang kami temukan ini mampu bertahan hingga 48 jam dengan harga lebih murah yakni Rp 15 ribu," kata Agus. 

Sistem kerja alat tersebut sangat sederhana. Agsu mengatakan cukup didinginkan selama delapan jam dalam lemari pendingin, maka formulasi Jel akan menyimpan suhu dingin selama tiga hari dengan suhu hingga minus 30 derajat Celcius. Delapan bahan kimia yang dicampur merupakan bahan aman atau "foodgrade" sehingga aman untuk makanan.

Jika dihitung alat ini mampu menghemat hingga 70 persen untuk pembekuan ikan, daging atau makanan lainnya. Untuk 100 kilogram ikan misalnya, membutuhkan 70 batang alat pembeku ini dengan masa pakai tiga hari. Sementara jika menggunakan es batu untuk 100 kilogram ikan membutuhkan satu balok es batu dengan harga Rp 32 ribu per hari," katanya.

Alat yang telah memperoleh Hak Paten dari HAKI dan sedang proses pematenan internasional dari WHO ini kini mulai diburu para pedagang ikan dan daging. "Dengan alat ini ikan tetap beku dan kering, tidak seperti es yang mencair dalam waktu tertentu dan akan membasahi ikan yang justru dapat merusak organ ikan," kata pedagang ikan di Sleman Ragil Sumarni.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement