REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor laga Yayan Ruhian menilai pencak silat mirip batik dan wayang, budaya Indonesia yang baru menarik perhatian ketika dikenakan orang asing.
"Wayang baru dilihat unik begitu yang jadi dalang bule," ujar Yayan dalam media gathering Elite Club Epicentrum di Jakarta, Rabu (17/2). Dia menyayangkan hal serupa terjadi di dunia pencak silat.
Salah satu rekan Yayan yang juga berperan dalam "Star Wars" sebagai bagian Kanjiklub Gang, Cecep Arif Rahman, terbukti lebih disambut meriah saat mengadakan seminar silat di luar negeri.
Sebaliknya, masyarakat baru antusiastis bila ada seminar atau kelas silat yang pengajarnya orang asing, padahal tidak jarang orang asing itu teman atau bahkan murid dari Cecep.
Namun, ketika pegiat pencak silat membuat sendiri acara serupa, responnya mengecewakan. "Itu tanda tanya besar," kata Yayan yang didapuk sebagai brand ambassador klub kebugaran Jakarta itu.
Oleh karena itu, pria berambut gondrong itu bertekad untuk terus mempromosikan pencak silat di Indonesia, termasuk lewat layar lebar.
Seni bela diri pencak silat Panglipur kini juga mulai merambah klub kebugaran Jakarta di mana Yayan baru didapuk menjadi brand ambassador, sementara Cecep Arif Rahman ditunjuk sebagai instruktur pencak silat Panglipur di sana.
Yayan menjelaskan aliran silat Panglipur memiliki sisi tradisional yang kental, namun sudah diramu dengan metode modern. "Dalam pencak silat ada olahraga, bela diri, seni dan mental spiritual atau olah jiwa," ujar Yayan.
Dia berharap ini menjadi langkah awal untuk memopulerkan pencak silat di dalam negeri. "Semoga akan lebih dilihat bangsa kita," ujar dia.