Selasa 16 Feb 2016 19:44 WIB

Harga Properti di Tiga Kota Dunia Turun

Hongkong
Hongkong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga kota dunia yang dianggap sebagai pasar hunian mewah diprediksi mengalami penurunan harga properti tahun ini. Ketiganya adalah  Hongkong sebesar 5 persen, Singapura 3,3 persen dan Paris turun 3 persen.

Hong Kong menyalip Singapura sebagai kota pasar hunian mewah dengan kinerja terlemah pada tahun 2016. Dalam beberapa bulan terakhir pasar properti di Hongkong mengalami pelambatan. Kalangan analis menyebutkan hal itu terjadi setelah dalam 12 tahun harga properti di Hongkong mengalami lonjakan pesat. 

Konsultan properti Collier International Group Inc, memprediksikan harga perumahan di Hongkong akan terkoreksi hingga 15 persen tahun ini.  Konsultan properti lainnya, Knight Frank menyebutkan penurunan harga itu antara lain disebabkan karena perubahan suku bunga di AS dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina yang berdampak pada pasar properti. 

Sedangkan kota Sydney diprediksi mengalami pertumbuhan paling tinggi hingga 10 persen.  Posisi Sydney saat ini diperkuat peningkatan daya saing dolar Australia terhadap dolar AS. "Devaluasi dolar Australia juga telah mendorong minat yang kuat dari pembeli Asia." kata Iwan Sunito, CEO pengembang Crown Group melalui keterangan tertulisnya Senin (15/2). 

Pemerintah Negara Bagian menginvestasikan miliaran dolar untuk infrastruktur baru di Sydney termasuk empat stasiun kereta metro baru, pengembangan delapan stasiun baru di utara-barat untuk mempercepat koneksi antara pinggiran kota Sydney dan CBD. "Sydney memiliki daya tarik yang luar biasa bagi seluruh negara bagian dan dunia," kata Iwan.

Menurutnya, kebijakan tingkat suku bunga rendah oleh Reserve Bank of Australia (RBA) memiliki efek positif pada pasar properti.  Kelompok Ekonom Eksekutif Bisnis Australia, sebuah komite yang terdiri dari 20-orang ekonom bisnis terkemuka di Australia merilis perkiraan mereka pada pertemuan umum tahunan di Sydney November lalu 2015. Pertumbuhan ekonomi individu diperkirakan tumbuh dikisaran 2,5 persen - 3,9 persen pada tahun 2016 dan 2,7 persen - 3,2 persen pada tahun 2017.

 

sumber : .ejinsight.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement