Ahad 14 Feb 2016 21:19 WIB

Musi Jazz Sriwijaya Festival Kembali Digelar

Festival musik jazz skala internasional, Musi Jazz Sriwijaya Festival 2015, yang pertamakali diselenggarakan di Sumatera Selatan (Sumsel), Palembang, Selasa (10/3) malam.  (Republika/Maspriel Aries)
Festival musik jazz skala internasional, Musi Jazz Sriwijaya Festival 2015, yang pertamakali diselenggarakan di Sumatera Selatan (Sumsel), Palembang, Selasa (10/3) malam. (Republika/Maspriel Aries)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Palembang, Sumatra Selatan bakal menggelar Musi Jazz Sriwijaya Festival 2016 pada 27 Februari 2016. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi upaya Kota Palembang yang rajin membangun atraksi menarik.

Dengan hadirnya Musi Jazz Sriwijaya Festival itu, kata Menpar,  Sumsel tidak hanya identik dengan Jembatan Ampera dan kuliner empek empek saja. "Kalau itu sudah menjadi kalender tahunan, maka akan ada banyak fans dari seluruh dunia yang akan datang. Syaratnya, ya dipromosikan dengan baik," ujar  Menpar dalam keterangan tertulisnya, Ahad (14/2).

Arief pun siap membantu promosi sesuai target market acara tersebut. Menpar selalu mengingatkan bahwa tiga syarat sebuah kawasan layak menjadi destinasi wisata adalah 3A. Atraksi, Akses, dan Amenitas. "Saya senang, karena banyak daerah yang sudah mulai menggunakan pendekatan itu. Sumsel dengan Kota Palembang yang sudah memiliki akses bagus juga rajin membangun atraksi yang menarik," kata dia.

Musi Jazz Sriwijaya Festival memang belum setenar Java Jazz Festival yang sudah mendunia. Pamornya belum juga sedahsyat New Orleans Jazz di Amerika Serikat. Namun, soal kemasan, Musi Jazz Festival tak kalah glamornya.  Di tempat inilah para pencinta musik jazz bertemu.

"Ada peluang pasar yang besar di festival ini. Kami ingin mengangkat nama Indonesia serta Sumatera Selatan lewat jazz," kata Plt Kepala Disbudpar Sumsel Irene Camelyn.

Menurut dia, berkaca dari pengalaman 2015, konsep untuk fokus di Jazz itu rupanya sangat manjur menggaet wisatawan. Pada Musi Jazz Sriwijaya Festival 2015, hotel-hotel di Sumatera Selatan full book. Rental kendaraan kewalahan melayani pesanan. Ekonomi Sumsel pun menggeliat.

Tahun lalu,  kata dia,ada sekitar 5.000 penonton yang memenuhi Gedung Palembang Sport and Convention Centre – arena Musi Jazz Sriwijaya Festival 2015. "Saat itu semua penonton terkesima dengan Balawan serta penyanyi jazz Ermy Kullit. Gedung Palembang Sport and Convention Centre penuh. Dari pukul 15.00 sampai pukul 23.00 tetap ramai. Banyak yang menanyakan apakah Musi Jazz Sriwijaya Festival bisa digelar lagi di 2016," papar Irene.

Tingginya antusias masyarakatmembuat Musi Jazz Sriwijaya Festival 2016 akhirnya kembali digelar. Musisi yang akan manggung diseleksi sangat ketat. Hanya musisi jazz yang memenuhi standar saja yang bisa tampil. Salah satu syaratnya adalah memiliki jam panggung yang banyak dan profesional.

Disbudpar Sumsel sukses mendatangkan Soul Inscribed, musisi jazz semi hip hop dan R&B asal New York, Amerika Serikat. Band yang digawangi Baba Israel, Duv, Sean Nowell dan Yakoitu identik dengan dua vokalis dan dua multi instrumentalis. Sedangkan, dariIndonesia ada Ermy Kullit, Heri Polando dan Djaduk Ferianto.

"Lokasinya tetap Gedung Palembang Sport and Convention Centre. Panggungnya akan berbentuk Rumah Ulu, Rumah Limas, Rumah Rakit. Semua akan dibalut dekor dengan huruf kadanga khas Sumsel," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement