Senin 08 Feb 2016 07:58 WIB

Tahun Monyet Naikkan Omzet Pedagang Keperluan Imlek Petak Sembilan

Rep: MGROL 59/ Red: Indira Rezkisari
Pembeli mengamati pernak-pernik khas Imlek di pasar tradisional Pancoran di Kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Ahad (7/2). Perayaan Imlek 2567, pedagang banyak menjual berbagai kebutuhan perayaan dari pakaian, pernak-pernik hingga makanan khas.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pembeli mengamati pernak-pernik khas Imlek di pasar tradisional Pancoran di Kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Ahad (7/2). Perayaan Imlek 2567, pedagang banyak menjual berbagai kebutuhan perayaan dari pakaian, pernak-pernik hingga makanan khas.

REPUBLIKA.CO.ID, Seperti hari raya lainnya, Imlek juga salah satu hari besar yang mendatangkan keuntungan bagi pedagang. Tahun ini pedagang perlengkapan Imlek di Petak Sembilan, Glodok, Jakbar, mengaku meraup keuntungan dari mereka yang merayakan tahun baru Cina ini.

Pasalnya, masih banyak warga keturunan Tionghoa yang datang untuk memburu perlengkapan Imlek. Mulai dari amplop merah untuk angpao, stiker, hingga lampion.

Keuntungan para pedagang pun melebihi hari biasa. Salah satu pedagang Dandi mengatakan Petak Sembilan sudah ramai sejak akhir Januari. “Sudah mulai ramai dari Januari akhir kemarin, walaupun hujan tapi tetap ramai yang datang”, katanya.

Faktor tahun monyet pun dikatakan pedagang lain mempengaruhi penjual. Rina salah satu pedagang di kawasan Petak Sembilan menjelaskan Imlek tahun ini lebih mendatangkan keuntungan. “Karena tahun ini tahun monyet api, jadi lebih ramai dibanding tahun lalu. Sehari kalau lagi sepi bisa dapat Rp 3 juta, kalau lagi ramai bisa lebih,” Katanya.

Rina yang sudah berjualan perlengkapan imlek bertahun-tahun ini juga mengatakan bahwa omzetnya naik mencapai 60 persen. Dan barang yang paling laris adalah stiker bergambar monyet.

“Yang paling laris stiker monyet. Kita jual dari kisaran harga 25 ribu sampai 50 ribu, sehari bisa terjual sekitar 50 sampai 70 stiker per hari. Biasanya mereka akan menempelkan stiker itu di depan pintu mereka sebagai hiasan penyambut datang tamu,” ujarnya,

Tak hanya itu, makanan khas Imlek juga ramai diburu pembeli, seperti kue keranjang dan buah jeruk. Lili salah seorang pedagang makanan khas Imlek mengaku senang dagangannya laris.

“Tahun monyet bawa keberuntungan, saya senang dagangan saya laris, karena saya punya langganan tetap tiap tahunnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement