REPUBLIKA.CO.ID, Perencana keuangan dan bisnis Prita Ghozie mengatakan, 50 persen orang Indonesia tidak bisa membedakan antara simpanan, tabungan, dan investasi. Ini berdasarkan survei yang dilakukan ZAP Finance tahun 2013 silam mengenai tiga masalah keuangan di Indonesia.
Sebenarnya, apa sih beda simpanan, tabungan, dan investasi? Prita menjelaskan, simpanan adalah uang yang hanya kita simpan untuk dipakai selama bulan itu. Jadi, transaksi harian kita, misalnya untuk bayar kendaraan umum seperti Transjakarta atau ojek dalam jaringan (daring), untuk membeli minuman dan makanan, itu diambil dari simpanan. “Kalau setiap bulan simpanan jadi nol lagi tidak apa karena bulan depan akan kita isi lagi,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu dalam acara gerakan #SayangUangnya.
(Baca Juga: Begini Cara Mengajarkan Anak Sayang Uang).
Sedangkan tabungan, Prita mengatakan, adalah mengumpulkan uang supaya beberapa bulan ke depan uang itu bisa dipakai untuk suatu yang diinginkan. Contohnya, mudik Lebaran yang akan dilakukan pada Juni atau Juli 2016 mendatang. “Sekarang sudah menabung, nanti Juni kita ambil uangnya,” ujarnya menjelaskan.
Sementara, investasi merupakan uang yang tidak dipergunakan untuk jangka pendek, tapi untuk jangka yang sangat panjang. “Jadi, itu untuk mikirin nanti, untuk umur kita 50 atau 60 tahun ke depan. Minimal untuk jangka waktu tiga tahun,” katanya menambahkan.
Lalu, apakah bentuk investasi yang bagus? Prita mengatakan, kalau untuk jenisnya tergantung mau pakai uangnya kapan dan profil risiko seperti apa dan punya uang seberapa banyak. “Karena kalau hanya punya uang Rp 10 ribu atau Rp 100 ribu, tidak bisa beli properti,” ujarnya.