REPUBLIKA.CO.ID, Setiap permainan dan profesi tentulah memiliki bahasa tersendiri. Jika kita masuk ke dunia persepakbolaan, maka istilah-istilah seperti offside, gol, gawang, gelandang serang, striker dll akan akrab di telinga kita. Tidak hanya bagi yang menjadi pemain dalam permainan sepakbola tersebut, tetapi juga bagi penonton, harus memahaminya.
Bisa Anda bayangkan, ketika Anda sebagai penonton melihat sebuah bola masuk ke gawang lawan, langsung Anda katakan itu gol. Tetapi wasit mengatakan bahwa itu bukan gol, tetapi offside, artinya gol Anda tidak sah.
Seperti itu juga dengan profesi yang kita tekuni, misalnya jika di bidang keuangan ada istilah-istilah cash flow, asset, liabilities, investment dan lainnya akan akrab di telinga kita.
Artinya setiap permainan dan profesi memiliki bahasa tersendiri, begitupun dengan bisnis.
Apa itu Bahasa Bisnis?
Bahasa menurut Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008 adalah 1 Sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran, 2 Perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah, dsb); 3 Percakapan (perkataan) yang baik; sopan santun; tingkah laku yang baik; -- menunjukkan bangsa, pb budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang.
Sementara bisnis adalah usaha dagang; usaha komersial dl dunia perdagangan; bidang usaha: bekerja di bidang – kepariwisataan.
Jadi Bahasa Bisnis adalah alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran dalam sebuah usaha/dagang agar dipahami.
Artinya ketika kita masuk ke dunia bisnis, berarti pahami dulu bahasanya, baru Anda akan ahli dalam berbisnis.
Secara umum dalam berbisnis ada 2 mahdzab, yakni Mahdzab jalan panjang dan Mahdzab jalan pendek.
Mahdzab jalan panjang adalah aliran yang membangun karakter (character building) & real wealth (sejahtera yang sebenarnya), karena di sinilah ada perputaran barang dan jasa. Di sinilah jantung ekonomi sebuah bangsa bisa berdenyut untuk dialiri darah kehidupan, makanya bangsa pintar adalah bangsa yang melahirkan banyak entrepreneur atau mentalitas pengusaha.
Seorang karyawan, bisa jadi terkukung oleh aturan di perusahaan atau institusinya, tetapi mentalitas entrepreneur akan membawa perusahaan atau institusinya menjadi pemimpin dibanding perusahaan atau institusi lain.
Maka bahasa yang digunakan dalam mahdzab jalan panjang ini adalah building, selling, managing, operating dan sebagainya.
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected] SMS 0815 1999 4916.