Selasa 26 Jan 2016 08:30 WIB

Tips Melakukan Sauna dengan Aman

Rep: c27/ Red: Andi Nur Aminah
Franck Ribery, pemain andalan Prancis, menikmati sauna di pusat pelatihan tim di Kircha pada Kamis (7/6).
Foto: Reuters/Franck Fife/Pool
Franck Ribery, pemain andalan Prancis, menikmati sauna di pusat pelatihan tim di Kircha pada Kamis (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Hal apa yang terlintas dipikiran Anda saat lelah setelah beraktivitas seharian? Jika sauna menjadi salah satu alternatif yang terlintas, maka Anda tepat menentukan pilihan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan JAMA Internal Medicine mengemukakakn, melakukan sauna selama dua atau tiga kali per minggu akan menurunkan risiko kematian disebabkan serangan jantung mendadak pada pria hingga dua pertiga dibandingkan dengan laki-laki tidak melakukanya sama sekali. Sauna juga  membantu mengurangi gejala asma, bronkitis kronis dan radang sendi.

Menurut Harvard Medical School, menyerap udara panas memang dapat menimbulkan bahaya. Tapi dalam sauna suhu udara hanya mencapai 85 derajatCcelsius. Hal itu membuat suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius per menit. Dengan begitu memungkinkan Anda untuk mengelurakn keringat sebanyak setengal liter dan mempercepat denyut nadi sebanyak 30 persen.

Untuk menjadikan sauna lebih aman, dikutip dari Safebee, berikut ini tips yang perlu diperhatikan.

1.Jika Anda memiliki masalah jantung atau kondisi medis kronis lainnya, berbicaralah dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sauna aman atau jsutru perlu dihindari.

2.Memakai baju renang atau bungkus dengan handuk di sekitar badan ketika dalam sauna atau uap. Ini juga jadi alternatif agar Anda tidak perlu bertelanjang bulat ketika melakukan sauna dengan orang lain.Tapi jangan lupa untuk melepaskan perhiasan yang Anda kenakan. Logam dapat cepat panas dan membakar kulit.

3. Cukup berada di dalam sauna selama 20 menit, tidak lebih. Sebagian tempat sauna akan mempertingatkan Anda tidak berlama-lama berada dalam uap panas.

Anda hanya disarankan berada di dalam sauana sekitar 15 hingga 20 menit. Bahkan Anda bisa cepat keluar jika memang tidak merasa nyaman berada dalam paparan uap panas.

4. Jangan lakukan saat hamil. Paparan suhu yang sangat tinggi selama trimester pertama kehamilan telah dikaitkan dengan cacat tabung saraf pada bayi.

Untuk alasan itu, American Congress of Obstetricians and Gynecology menyarankan agar para ibu hamil menunggu sampai pada kehamilan yang tepat agar dapat menggunakan sauna dan tinggal di tidak lebih dari 15 menit.

5. Jangan minum minuman beralkohol dalam suana. Alkohol dapat menurunkan tekanan darah Anda. Hal itu juga bisa memunculkan efek samping yakni pusing hingga menyebabkan pingsan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan  American Journal of Medicine, minum alkohol saat menggunakan sauna meningkatkan risiko hipotensi, aritmia, dan kematian mendadak. Dalam Annals of Clinical Research, di Finlandia, di mana sauna menjadi komoditas yang digemari setiap orang, mengemukakan bahwa konsumsi alkohol telah diperkirakan menjadi faktor kematian 20 hingga 25 orang terkait sauna setiap tahun.

6. Harvard Medical School menyarankan tetap terhidarasi sepanjang melakukan sauna. Di sarankan meminum segelas atau dua gelas air sebelum melakukan sauna. JUga dua gelas setelahnya untuk membantu menebus cairan yang hilang.

7. Mendinginkan secara bertahap. Setelah meninggalkan ruang sauna, sebaiknya selama beberapa menit istirahatlah sejenak menurunkan suhu tubuh. Jangan langsung menuju kamar mandi atau kolam renang.

American Heart Association menyebutkan hal ini menjadi  penting untuk orang-orang dengan tekanan darah tinggi. Sebab jika langsung tersiram dengan suhu dingin maka  bisa mengalami peningkatan tekanan darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement